Harga Telur Ayam Terus Anjlok, Peternak : Kalau Gini Terus Bisa Gulung Tikar
Harga jagung normalnya Rp 4 ribu perkilogram, naik menjadi Rp 6 ribu per kilogram, sedangkan bekatul juga naik dari Rp 3.000 jadi Rp 4.900
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO - Peternak di Ponorogo mengeluhkan harga telur ayam ras yang anjlok dari yang semula Rp 20 ribu, saat ini harga telur ayam turun drastis hingga Rp 15 ribu per kilogram.
"Patokan harganya dari peternak Magetan. Dari sana harganya Rp 15 ribu per kilogramnya," kata peternak di Ponorogo, Kusmono Sabtu (25/9/2021).
Tak cukup sampai situ, saat ini harga pakan juga melonjak tinggi.
Harga jagung yang normalnya Rp 4 ribu perkilogram, saat ini naik menjadi Rp 6 ribu per kilogram, sedangkan bekatul juga naik dari Rp 3 ribu menjadi Rp 4.900.
"Karena harga bahan pakan seperti jagung dan bekatul sudah naik, akhirnya beli pakan yang jadi dari pabrik," katanya.
Keadaan ini sudah terjadi sejak 2 bulan yang lalu.
Baca juga: Stabilkan Harga, Mendag Berencana Serap Telur dari Peternak untuk Bansos
Jika kondisi serupa terus menerus terjadi, menurut Mono para peternak pasti akan gulung tikar.
Saat ini saja, sejumlah peternak sudah menggadaikan BPKB untuk mendapatkan dana agar bertahan hingga harga kembali ideal dan stabil.
Ada juga yang terpaksa mengobral ayamnya, padahal ayam tersebut masih produktif demi menutup kerugian yang dialami saat ini.
"Peternak hari-hari ini pasti mengalami kerugian.
Harga telur turun tapi harga pakan naik. Ada peternak malah yang mengafkhirkan ayamnya, meski masih produktif. Ya karena tidak pengen rugi terus menerus," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Dampak Harga Telur Masih Anjlok, Banyak Peternak di Ponorogo Gadaikan BPKB untuk Tutupi Kerugian
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.