Jasad Wanita Ditemukan Tinggal Kerangka di Kaltim, Ternyata Pelaku Bukan Pacar tapi Sopir Kantor
Fakta baru penemuan jasad tersisa tulang belulang di Kilometer 8, Jalan Poros Samarinda-Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur terungkap.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Fakta baru penemuan jasad tersisa tulang belulang di Kelurahan Loa Lepu, Kilometer 8, Jalan Poros Samarinda-Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur terungkap.
Ternyata pelaku bukanlah pacar korban seperti yang diberitakan sebelumnya.
Pelaku merupakan seorang sopir di tempat korban bekerja.
Seperti diketahui, jasad tersebut merupakan seorang wanita berusia 25 tahun, berinsial J.
Sebelum ditemukan, perempuan itu telah dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak 6 September 2021.
Setelah 16 hati menghilang, perempuan tersebut ditemukan tinggal kerangka.
Mengutip Tribun Kaltim, pascajasad korban ditemukan, pihak kepolisian langsung melakukan autopsi.
"Dari hasil autopsi yang dilakukan oleh dokter forensik RSUD AW Sjahranie, pada tubuh korban ditemukan tali sepanjang 1,5 meter melilit di bagian bawah rambut," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Andika Dharma Sena melalui Ksubnit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda, Aipda Harry Cahyadi, Sabtu (25/9/2021).
Baca juga: Truk Terguling, Pria Asal Sidoarjo Tewas Tertimbun Material Pasir Batu yang Diangkutnya Sendiri
Baca juga: Detik-detik Pemuda Habisi Majikan dan Menguburnya di Kandang Ayam, Pelaku Bersandiwara Lapor Polisi
Selain itu, pihaknya juga mengecek luka akibat benda tajam di tubuh korban.
"Mencocokkan robeknya baju korban dengan lebar pisau milik pelaku yang ditemukan di TKP."
"Tulang pipi kanan patah akibat sikutan yang dilakukan pelaku," ungkap Harry.
Harry menuturkan, hasil autopsi belum rampung secara keseluruhan.
Dokter juga akan mengambil sampel DNA dari kedua orangtua korban.
"Inafis dan forensik rumah sakit, hari Senin akan mengambil DNA kedua orangtua korban memastikan jasad yang ditemukan adalah Juwanah alias Julia," sambungnya.
Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, pelaku ternyata bukan pacar korban.
Pihak keluarga mengatakan, pelaku berinisial R adalah sopir di tempat korban bekerja.
Perwakilan pihak keluarga juga akan mengklarifikasi kepada media dalam waktu dekat, bahwa hubungan antara pelaku dan korban sebatas rekan kerja.
Kronologi kejadian
Diberitakan Tribun Sumsel sebelumnya, kasus ini terbongkar setelah polisi mengamankan seorang pria yang diduga terlibat atas kematian korban.
Pria itu dibawa polisi untuk menunjukkan posisi di mana J berada.
"Ada yang diamankan, pacarnya sendiri," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Andika Dharma Sena melalui Kanit Jatanras Macan Borneo Satreskrim Polresta Samarinda, Ipda Dovi Eudey.
Pelaku lalu membawa polisi ke lokasi kejadian dan ditemukanlah jasad J yang sudah tinggal kerangka.
Saat ditemukan, pada tubuh korban ditemukan seutas tali rafia berwarna hitam yang terlilit di leher korban.
Polisi juga menemukan potongan anting emas dan sebilah pisau dapur di lokasi.
Diceritakan Dovie, pembunuhan itu bermula saat pelaku berinisial RS mengajak korban jalan.
"Mereka sedang jalan berdua, pacaran. Pelaku membawa korban jalan menggunakan mobil perusahaan," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat.
Diketahui, pelaku bekerja sebagai sopir di salah satu perusahaan.
Saat keduanya memutar ke sejumlah ruas jalan di Kota Samarinda, korban tiba-tiba dianiaya pelaku menggunakan pisau.
Dua tusukan terjadi saat keduanya melintas di Jalan Kadrie Oening Samarinda menuju arah Tenggarong, Kutai Kertanegara.
Selain dianiaya, korban juga disikut hingga tak berdaya di dalam mobil.
Korban yang sudah tak berdaya dibuang oleh pelaku di Poros Samarinda-Tenggarong.
"Korban dilempar dari mobil keadaan korban sudah sekarat malam sekitar jam 8," bebernya.
Baca juga: FAKTA Lengkap Ibu Tiri Habisi Bocah di Indramayu, Algojo Tak Enak Menolak, Dibayar Pakai Miras
Sebelum jasad korban dibuang, pelaku mengambil sejumlah perhiasan emas yakni kalung, cincin dan lainnya.
Selain itu, pelaku juga mengambil ponsel dan uang korban.
Dari keterangan pelaku, ia nekat menghabisi nyawa pacarnya karena ingin menguasai harta benda korban.
"Motif pelaku ngakunya sedang kekurangan finansial, akhirnya nekat mencuri barang pacarnya sendiri," ungkap Dovie.
Hingga saat ini, polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku.
Karena itu, pihaknya belum bisa menjelaskan duduk perkara lokasi korban dijemput dan fakta-fakta lainnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunKaltim.co/Mohammad Fairoussaniy, Kompas.com/Zakarias Demon Daton)