Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diduga Tercemar Limbah, Sampel Air Sungai Kresek Kediri yang Hitam dan Berbau Dibawa ke Laboratorium

Perubahan warna air sungai Kresek menjadi hitam kemungkinan ada kandungan limbah yang terbuang, sampel air diperiksa karena warnaya tak wajar.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Diduga Tercemar Limbah, Sampel Air Sungai Kresek Kediri yang Hitam dan Berbau Dibawa ke Laboratorium
suryamalang.com/Didik Mashudi
Pegiat Komunitas Lingkungan Kediri Ben Resik mengambil sampel air Sungai Kresek di Kelurahan Burengan, Kota Kediri, Selasa (28/9/2021) 

TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Pencemaran limbah air Sungai Kresek yang mengalir di wilayah Kota Kediri menjadi perhatian para Pemerhati lingkungan.

Dua pegiat Komunitas Lingkungan Kediri Ben Resik masing-masing Endang Pertiwi dan Adam Ari Wibowo melakukan pemeriksaan sampel air Sungai Kresek.

Karena ada indikasi perubahan warna air Sungai Kresek yang tidak sewajarnya.

Baca juga: Pekerja Proyek Temukan Granat di Pinggir Rel Solo Balapan, Kini Sudah Dievakuasi Gegana Brimob 

Baca juga: Viral saat Dirazia, Begini Nasib Agus Dartono, Pensiunan Polisi yang Jadi Manusia Silver




Selain mengambil sampel air untuk diteliti di laboratorium, juga melakukan tes di aliran sungai di Kelurahan Burengan.

Endang Pertiwi menyebutkan perubahan warna air sungai menjadi hitam kemungkinan ada kandungan limbah yang terbuang. 

"Perlu ada uji lab agar bisa memastikan yang terkandung di dalamnya apa saja, zat kimia apa saja," ungkapnya, Rabu (28/9/2021).

Pengambilan sampel menggunakan alat Total Dissolved Solids (TDS) untuk mengetahui kadar mineral yang ada dalam air.

BERITA TERKAIT

Karena semakin tinggi kadar mineralnya, maka semakin buruk untuk lingkungan.

Baca juga: Polda Jateng Ungkap Prostitusi Gay di Solo Berkedok Layanan Pijat, Begini Reaksi Wali Kota Gibran 

Sementara dari hasil tes di lokasi diketahui kadar mineral menunjukkan angka 340 part per million (ppm) atau miligram per liter.

Dijelaskan Adam Ari Bowo, semakin tinggi kadar mineralnya akan semakin buruk untuk lingkungan dan kesehatan manusia.

Untuk menetralisir tingginya kadar mineral diperlukan tanaman-tanaman.

"Dengan kondisi seperti, ikan pun akan sulit hidup dan keracunan," jelasnya.

Sedangkan kandungan mineral air layak konsumsi seperti air sumber berkisar 150 ppm, sehingga jika angkanya mencapai 340 ppm sangat tidak layak konsumsi dan menimbulkan kerancuan ekosistem.

Selain melakukan tes di lokasi, sampel air dari Sungai Kresek akan diteliti di laboratorium.

Baca juga: Fenomena Bayi 10 Bulan dan Pensiunan Polisi Jadi Manusia Silver, Mensos dan Kompolnas Bersuara

Diberitakan sebelumnya air Sungai Kresek yang mengalir di wilayah Kota Kediri berubah warnanya menjadi hitam pekat dan berbau.

Pantauan awak media, warna air Sungai Kresek juga disertai dengan bau yang cukup menyengat terjadi di lokasi  Pintu Air Sungai Kresek di Kelurahan Barengan, Kota Kediri.

Saat pintu air dibuka terlihat aliran air berwarna hitam pekat.

Selain itu juga banyak tumpukan sampah rumah tangga dan sampah plastik yang hanyut memenuhi permukaan sungai.

Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Warna Air Sungai Kresek di Kota Kediri Menghitam Diduga Akibat  Tercemar Limbah

Sumber: Surya Malang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas