Pamit Beli Rokok, Riswanto Pulang Dalam Keadaan Tak Bernyawa, Kakinya Patah Tertembak
Pamitan pergi membeli rokok kepada temannya, seorang pria warga Medan, Sumatera Utara, pulang dalam keadaan tak bernyawa.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Pamitan pergi membeli rokok kepada temannya, seorang pria warga Medan, Sumatera Utara, pulang dalam keadaan tak bernyawa.
Muhammad Riswanto (41) diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh aparat.
Kondisi warga Jalan Tangguk Bongkar, Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai ini cukup mengenaskan.
Riswanto mengalam patah kaki karena terkena tembakan.
Ada dugaan, Muhammad Riswanto juga menjadi korban penyiksaan setelah ditangkap, lantaran kakinya patah.
Baca juga: Tenggak Miras Oplosan, Tiga Warga Karawang Tewas, 1 di Antaranya Lansia
Menurut Irwansyah Putra, adik Riswanto, awalnya kakak kandungnya ini ditangkap pada 17 Agustus 2021 malam, dengan surat perintah penangkapan bernomor SP.Kap/431/VIII/RES.1.8/2021/Reskrim Polrestabes Medan.
"Abang saya sedang duduk bersama dua temannya di pinggir Jalan Tangguk Bongkar. Kemudian abang saya beli rokok. Namun ketika beli rokok, Riswanto tak kunjung pulang selama tiga hari," ujarnya, Selasa (28/9/2021).
Setelah tiga hari, lanjut Irwan, keluarga baru dapat kabar kalau Riswanto ditangkap dan kondisi kaki sebelah kanan sudah jebol akibat ditembak.
Baca juga: Tiga Warga Karawang Tewas Setelah Konsumsi Miras Oplosan
"Abang saya dituduh mencuri di gudang besi yang berada di Jalan Tangguk Bongkar tidak jauh dari rumah. Saat itu, korban sudah berada di Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk mendapatkan perawatan. Harus dioperasi dan biayanya Rp 25 juta. Kami tidak ada biaya untuk operasinya," ungkapnya.
Lantaran terkendala biaya operasi, lanjut Irwan, Riswanto yang akrab disapa Aris dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan.
"Akhirnya biaya di Rumah Sakit Adam Malik ditanggung pihak kepolisian, begitu juga biayanya perawatan dan operasi," sebutnya.
Sebelum dioperasi, sambungnya, Riswanto yang memiliki putra masih berusia 13 tahun ini mengembuskan nafas terakhir karena kehabisan darah.
Baca juga: Dua Pelaku Curanmor di Bandar Lampung Tewas Ditembak Polisi
"Di Rumah Sakit Adam Malik kira-kira seminggu, kemudian tanggal 16 September 2021 abang saya meninggal dunia karena kehabisan darah dan HB nya rendah.
Bukan hanya itu, dari hasil ronsen, kaki sebelah kiri abang saya patah juga diduga karena dipukuli," jelasnya sembari menunjukkan bukti ronsen.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.