Viral saat Dirazia, Begini Nasib Agus Dartono, Pensiunan Polisi yang Jadi Manusia Silver
Jadi Manusia Silver hingga sopir dilakoni Agus Dartono untuk bertahan hidup setelah pensiun dari Polri, setelah viral kini pria tua itu banjir bantuan
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Kisah menyentuh seorang pensiunan Polisi, Agus Dartono (61) ramai dibicarakan.
Agus yang pernah bertugas di Poslantas Tembalang tersebut, terpaksa jadi manusia silver.
Hal itu dilakukan demi bertahan hidup.
Video saat Agus terjaring razia Satpol PP Semarang, viral di media sosial.
Viral di Media Sosial
Dalam video yang beredar, terlihat Agus hanya menggunakan kaus dalam dan celana pendek, lalu sekujur tubuhnya berbalut cat silver.
Di tengah terik matahari, Agus terlihat tidak mengenakan alas kaki.
Sementara itu di tangannya ia memegang kardus untuk menampung uang dari para pengguna jalan.
Ia tampak panik saat anggota Satpol PP datang untuk menjaringnya.
Baca juga: Fenomena Bayi 10 Bulan dan Pensiunan Polisi Jadi Manusia Silver, Mensos dan Kompolnas Bersuara
Petugas Satpol PP yang mengenakan baju merah itu langsung turun dari mobil dan menangkap Agus
Baju Agus ditarik oleh petugas, dan ia dipaksa diangkut ke atas mobil.
Saat di atas mobil, Agus sempat terlihat berdebat dengan petugas.
"MIRIS NASIB,BAPAK PENSIUNAN POLRI DEMI BERTAHAN HIDUP DI MASA PANDEMI RELA JADI PENGEMIS TERCIDUK POL PP
SATPOL PP , Amankan manusia silver di daerah jawa Tengah Ternyata yang di amankan oleh Satpol PP adalah seorang Bapak Pensiunan POLRI
Semoga Nasib bapak ini mendapatkan perhatian dari pimpinan Polri atas Pengabdianya Terhadap Bangsa dan Negara." tulis akun @lintas.patroli.
Baca juga: PROFIL Irjen Ahmad Luthfi, Kapolda Jateng yang Beri Bantuan untuk Pensiunan Polisi si Manusia Silver
Dari informasi yang didapat, Agus baru mendapatkan uang sebesar Rp 20 ribu.
Agus terpaksa menjadi manusia silver demi bertahan hidup.
Pihak Polda Jateng pun disebut-sebut telah mendatangi AD untuk memberikan bantuan.
Pensiunan Polri yang Jadi Manusia Silver Nangis Dapat Bantuan
Melalui stafnya Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi memberikan bantuan uang dan sembako kepada Agus.
Berdasar informasi, Agus Dartono terakhir berpangkat Aipda.
"Sekitar pukul 12 Kapolda langsung meluncurkan bantuan melalui seorang staf Polda, AKBP Purbaya. Beliau langsung menyerahkan bantuan uang yang langsung diterima di rumah Pak Agus, kemarin," jelas Kabidhumas Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, Minggu (26/9/2021).
Menurutnya, Agus tinggal bersama istri di kawasan Candisari, Semarang.
Alasan Agus mengamen menjadi manusia silver dikarenakan faktor ekonomi.
Agus malu meminta bantuan kerabat atau rekan, dan akhirnya nekat menjadi manusia silver.
Iqbal menuturkan, Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar juga memberikan bantuan dan menjanjikan pekerjaan.
Menurut rencana, Agus akan menghadap Kapolrestabes, pada Senin (27/9/2021).
"Kemarin Agus juga sudah menghadap Wakapolrestabes dan langsung menerima bantuan dari Kapolrestabes. Serta juga menerima bantuan hasil iuran rekan-rekan anggota," tandasnya.
Sementara itu berdasarkan video viral lainnya, Agus terlihat menangis terharu saat menerima bantuan tersebut.
"Makasih bapak Kapolda, telah membantu, semoga berkah," ucap Agus.
Agus meminta maaf dan mengaku tak akan kembali menjadi manusia silver.
"Semoga saya bisa dapat kerjaan, dan tidak mengulanginya lagi," kata Agus.
"Terima kasih," imbuhnya.
Uang Pensiun Tak Cukup, Agus Dartono Pilih Jadi Manusia Silver
Agus Dartono (61) purnawiran Polri memilih menjadi manusia silver untuk menyambung hidup.
Ia berjibaku di kerasnya jalanan Kota Semarang dengan mengais rezeki di lampu lalu lintas.
Tepatnya di sekitaran Jalan Arteri Yos Sudarso.
Pekerjaan itu sudah dilakoninya selama seminggu terakhir.
Sebelum akhirnya diamankan anggota Satpol PP Kota Semarang, Sabtu (25/9/2021) sekira pukul 11.00 WIB.
"Iya baru seminggu terakhir kerja jadi manusia silver," ungkapnya saat disambangi Tribunjateng.com, di rumahnya, Sendangmulyo, Tembalang, Senin (27/9/2021).
Seminggu bekerja menjadi manusia silver menjadi pengalaman tak mudah bagi Agus.
Ia harus memoles sekujur tubuhnya menggunakan cat besi yang tentu dalam jangka waktu lama akan berdampak negatif pada kulitnya.
Kemudian ia harus bekerja di tengah terik matahari dan debu jalanan jalur pantura Semarang.
Dengan segenap perjuangan tersebut, ia hanya mampu kantongi uang Rp15 ribu sampai Rp20 ribu perhari.
"Sehari dapat segitu. Paling banter Rp20 ribu," katanya.
Uang sejumlah itu, sambung Agus, harus dicukupkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Apalagi ia masih memiliki satu anak yang masih kuliah.
"Total anak saya empat.Perempuan semua. Tiga sudah menikah. Tinggal satu masih kuliah mau lulus," jelasnya.
Ia pun mengaku, hanya memiliki sisa uang pensiunan Rp800 ribu perbulan.
Sebenarnya uang pensiunannya mencapai Rp3 juta lebih.
Jumlah tepatnya ia lupa.
Setelah dipotong oleh pinjaman Bank, uang pensiunan yang diterima sejumlah tersebut.
"Iya dulu pernah minjam di bank untuk keperluan mendesak di keluarga sebesar Rp150 juta," kata kakek tujuh cucu itu.
Ia mengatakan, uang Rp800 ribu tak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Maka ia terpaksa memutar otak agar tetap bisa memenuhi kebutuhan keluarganya.
"Lihat di jalan ada orang kerja jadi manusia silver jadi langsung terpikir untuk mencobanya," katanya.
Ia menyebut, anak dan mantunya ada yang menjadi Guru honorer, supir dan anggota TNI.
Tapi ia pantang meminta kepada anak-anaknya.
Maka sesulit apapun kondisinya ia memilih untuk bekerja sendiri.
Meski harus kerja jadi manusia silver.
"Malu kalau minta anak. Misal dikasih ya terima tapi diminta saya gak mau," ungkapnya.
Agus Dartono (61) merupakan pensiunan Polri pada tahun 2018.
Menjabat terakhir menjadi anggota Unit Lantas Polsek Tembalang.
Ia juga pernah mencicipi bertugas di satuan Serse, Dalmas, Sabhara dan Unit Lalu Lintas.
Paling lama ia berkarir sebagai Dalmas dengan pangkat terakhir Aipda.
Paling singkat berkarir di satuan serse hanya satu tahun.
Ia masuk ke institusi Polri tahun 1982.
Pernah bertugas di Timur-timur, sekarang Timor Leste selama setahun. (tribun network/thf/TribunJateng.com)