Transfer Anggaran Provinsi Berbasis Ekologis Kaltara Beri Manfaat Nyata di Kabupaten Tana Tidung
TAPE merupakan salah satu gagasan dari skema Ecological Fiscal Transfer (EFT), yang diberikan pemerintah provinsi pada pemerintahan kabupaten/kota
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Transfer Anggaran Provinsi Berbasis Ekologis (TAPE) Kalimantan Utara (Kaltara) mempunyai manfaat yang nyata dalam mengembangkan kelestarian hidup di Kabupaten Tana Tidung.
Hal ini diungkapkan dalam podcast 'Kepala daerah Penggagas Insentif Fiskal Berbasis Ekologi' seri ke-2 Transfer Anggaran Provinsi berbasis Ekologi (TAPE) Provinsi Kaltara, Selasa (28/9).
“Manfaatnya besar sekali. Masyarakat semakin percaya bahwa menjaga lingkungan itu ada manfaatnya dari segi kesehatan dan lingkungan hidup,” kata Bappeda Litbang Kabupaten Tana Tidung, Siti Aisyah.
TAPE merupakan salah satu gagasan dari skema Ecological Fiscal Transfer (EFT), yang diberikan oleh pemerintah provinsi kepada pemerintahan kabupaten/kota untuk pendanaan lingkungan hidup.
Sementara Transfer Anggaran Kabupaten Berbasis Ekologi (TAKE) merupakan skema Ecological Fiscal Transfer (EFT), yang diberikan oleh pemerintah Kabupaten kepada pemerintah desa.
Baca juga: Umumkan Studi AMDAL, PT. Kaltara Batu Konstruksi Tampung Masukan dan Tanggapan Masyarakat
“TAKE dapat mendorong pemicu pembangunan untuk mendorong pelestarian hidup dan merupakan aksi nyata untuk prinsip melibatkan pemuda dan desa sebagai ujung tombaknya,” kata Siti Aisyah.
Tidak hanya sebagai simbiosis mutualisme antara kabupaten dan desa, TAKE di Tana Tidung juga memacu inovasi dan juga membuat desa lebih berdaya kedepannya sesuai visi misi Bupati kami bahwa ‘desa yang di depan’.
Siti Aisyah juga menjelaskan TAPE Provinsi Kaltara dapat memperkuat fondasi mekanisme hubungan keuangan provinsi dan daerah dalam pelestarian lingkungan.
“Dalam hal rendah karbon, dampak pembangunan iklim, serta kelestarian lingkungan hidup itu terasa sekali. Kita mengawal, memanfaatkan dana-dana yang telah ditransfer oleh provinsi,” terangnya.
Dalam pelaksanaannya, TAKE di Tana Tudung, sekitar 97% telah disalurkan. Dana bantuan tersebut banyak dimanfaatkan untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH). Tidak hanya itu, untuk di Karhutla, dana itu lebih banyak disalurkan untuk edukasi pada pemadaman kebakaran hutan.
Baca juga: Indonesia Akan Punya Kawasan Industri Hijau Berskala Besar di Kaltara Oktober Tahun Ini
“RTH itu sangat terasa sekali bagi masyarakat. Bagaimana orang-orang bisa menikmati RTH di malam hari, lampu-lampu, itu sangat bermanfaat. Juga ada permainan anak-anak,” katanya.
Dan untuk Lingkungan Hidup, dana TAPE itu lebih banyak dimanfaatkan untuk sosialisasi kesadaran membuang sampah. “Alhamdulillah, persentase kesadaran membuang sampah sudah meningkat sekali,” tuturnya.
Dalam rencana ke depan, Pemerintah Tana Tidung tetap akan terus bersinergi dengan pemerintah provinsi Kalimantan Utara dalam melakukan beberapa hal kinerja atau program-program kegiatan.
“Bappeda dan Litbang (Tana Tidung) siap untuk itu dan berkomitmen untuk mengantarkannya. Dan kedepannya marilah kita bersama menjaga kelestarian lingkungan bahwa menjaga lingkungan itu adalah kesehatan untuk kita semua. Tidak hanya untuk kita sekarang, tapi juga cucu kita semua,” pungkasnya.
Untuk diketahui, acara tersebut terselenggara berkat kerjasama The Asia Foundation (TAF), FITRA Riau, Pusat Telaah dan Informasi Regional (PATTIRO), Indonesia Budget Center (IBC), Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), dan The Reform Initiatives (TRI).