Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

7 Fakta Bentrok di Lahan Tebu Majalengka: 2 Petani Tewas hingga Anggota DPRD Ikut Diamankan Polisi

Bentrokan antara dua kelompok massa terjadi di lahan tebu PG Jatitujuh, Kecamatan Majalengka, Jawa Barat. Berikut rangkuman fakta-faktanya.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in 7 Fakta Bentrok di Lahan Tebu Majalengka: 2 Petani Tewas hingga Anggota DPRD Ikut Diamankan Polisi
Kolase Tribunnews.com: TribunCirebon.com/Handhika Rahman dan TribunCirebon.com/Eki Yulianto
(Kiri) Pelaku yang terlibat bentrok saat diamankan pihak kepolisian dan (Kiri) Korban saat berada di dievakuasi ke puskesmas. 

4. Puluhan orang diamankan

Polisi saat mengamankan seorang terduga pelaku yang menewaskan 2 petani tebu warga Majalengka pada lahan tebu PG Jatitujuh di Desa Amis, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Senin (4/10/2021).
Polisi saat mengamankan seorang terduga pelaku yang menewaskan 2 petani tebu warga Majalengka pada lahan tebu PG Jatitujuh di Desa Amis, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Senin (4/10/2021). (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)

Usai kejadian, polisi berhasil mengamankan 26 orang.

Sebanyak 10 orang di antaranya adalah pentolan dari kelompok Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan (FKamis).

Mereka diamankan untuk dimintai keterangan.

5. Anggota DPRD ikut diamankan

Dari puluhan orang yang diamankan, seorang diantaranya merupakan anggota DPRD Kabupaten Indramayu berinisial T.

Lukman mengatakan, tindakan tegas langsung dilakukan polisi.

Baca juga: Kalapas Bantah Isu Bentrokan Sebelum Kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang

Berita Rekomendasi

Mengingat konflik rebutan lahan tersebut sudah mengarah ke tindakan kriminalitas.

"Kurang lebih ada 10 orang pentolan-pentolan FKamis dan juga petani penggarap kita amankan juga sebagai saksi," tegas Lukman.

"Sekarang kita fokus untuk upaya penegakan hukum, karena kalau ini dibiarkan akan terjadi konflik yang semakin besar. Saat ini sudah kita amankan para penggerak-penggeraknya," imbuhnya.

6. Respons Bupati Indramayu

Bupati Indramayu, Nina Agustina mengutuk aksi premanisme yang melatarbelakangi insiden ini.

Nina Agustina mengatakan, pihaknya mendukung penuh tindakan dari aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas tragedi tersebut.

"Premanisme ini tentunya tidak kita halalkan," ujar dia.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas