Kisah Solehuddin Bersama Anak-anaknya Tinggal Nomaden: dari Emperen Toko hingga di Pos Kamling
Di dalam Poskamling tak ada kasur empuk, yang ada hanya tumpukan baju, makanan ringan maupun beras.
Editor: Erik S
Namun sayangnya, sang istri lalu meninggal dunia karena kecelakaan.
“Dulu sempat tinggal di Kecamatan Pakusari bersama istri, ada rumah milik orang tidak dipakai,” tutur dia.
Solehuddin bersama istrinya diminta tinggal dan membersihkan tempat tersebut.
Tetapi ketika sang istri meninggal dunia, dia tak bisa lagi tinggal di tempat tersebut karena tidak maksimal merawat rumah milik orang lain itu.
“Saya harus bekerja cari uang, jadi akhirnya pindah,” jelas pria berusia 32 tahun itu.
Hidup nomaden
Solehuddin sempat menyewa tempat indekos.
Namun karena sudah tidak memiliki uang, dia hidup secara nomaden bersama anaknya.
Baca juga: Pemuda di Jember Tega Rudapaksa Bocah 13 Tahun, Ketahuan saat Korban Cuci Celana Dalam Sendiri
“Kadang tinggal di emperan toko, rumah orang, pindah-pindah,” ucap dia.
Dia mengaku, rumah mertuanya juga ditempati oleh keluarganya sendiri.
Sudah tak bisa menampung dirinya, akhirnya Solehuddin memilih untuk tidak tinggal di sana.
Tinggal di Poskamling
Lalu, pada tahun 2020 lalu, dia juga menumpang tinggal di halaman rumah warga di Kelurahan Baratan Kecamatan Patrang.
Namun karena rumah tersebut dibangun, dia lagi-lagi terpaksa harus pindah.