Niat Melerai Tawuran, Kepala Desa Ini Justru Banting Seorang Pemuda, Begini Penjelasannya
Kepala desa tersebut mengaku terpaksa membanting pemuda tersebut guna menghentikan amukan massa
Editor: Erik S
Berusaha hentikan massa
Kosmas melihat dalam tawuran tersebut, seorang pemuda menjadi korban pengeroyokan.
Menurutnya, kondisi pemuda yang digebuki oleh massa itu sudah sekarat.
Dirinya pun berniat menerobos masuk ke dalam kerumunan massa guna menyelamatkan pemuda itu.
Setelah menerobos masuk ke dalam kerumunan, dirinya berusaha melerai, namun amukan massa tidak terbendung.
Ia pun berinisiatif untuk merangkul pemuda itu dengan mencekiknya, bahkan juga membanting pemuda itu hingga tergeletak di tanah.
Baca juga: VIRAL, Wanita Hamil 9 Bulan Jadi Korban Pemukulan Oknum Satpol PP Kabupaten Gowa
"Melihat itu, massa pun mundur dan enggan menggebuk pemuda itu lagi. Saya akui bahwa saya bersalah, karena sudah memukul dan membanting pemuda itu," tutur dia.
Menurutnya, hal itu dilakukan untuk menghentikan massa.
"Itu terjadi hanya satu kali saya lakukan. Saya lakukan dengan maksud, sehingga massa di sekeliling tempat pesta berhenti untuk mengeroyok pemuda itu. Itu adalah taktik saya untuk menghalau pemuda itu dari amukan banyak orang," ungkap Kosmas.
Sayangkan video tak direkam utuh
Terkait video yang beredar, ia menyebutnya tidak direkam secara utuh.
Video itu, kata dia, hanya menampilkan saat dirinya sedang memukul dan membanting pemuda itu di luar tenda pesta.
Baca juga: Ini 5 Poin Desakan Koalisi Masyarakat Peduli Korban Kekerasan Seksual untuk KPI Terkait Kasus MS
"Saya agak menyayangkan yang ambil video itu tidak dari awal sampai akhir peristiwa. Sehingga terkesan saya hanya memukul dia. Padahal, faktanya saya berusaha menyelamatkan dia dari amukan massa," ungkapnya.
Kosmas menceritakan, setelah memukul, dirinya membawa pemuda itu ke rumahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.