Dua Warga Aceh Jadi Korban Amukan Gajah, Tubuh Fauzi Dililit Belalai dan Ibrahim Alami Patah Tangan
Keduanya bersama sejumlah warga lainnya diamuk saat melakukan penggiringan kawanan gajah liar di kawasan perbukitan Pucok Krueng Igeuh
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Muhammad Nazar
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Muhammad Ibrahim (50) warga Dusun Cot Weng, Gampong Lhok Keutapang dan Fauzi (25) warga Gampong Alue Calong, Kecamatan Tangse harus mengalami kejadian yang memilukan.
Kedua petani ini mengalami patah kaki setelah diamuk gajah liar di kawasan perkebunan Pucok Krueng Igeuh, Gampong Lhok Keutapang, kecamatan sama.
Kepala Dusun Cot Weng, Gampong Lhok Keutapang, Kecamatan Tangse, Jafaruddin mengatakan, amukan kawanan gajah terjadi Selasa (5/10/2021) sekira pukul 11:00 WIB.
Saat itu, Muhammad Ibrahim dan Fauzi bersama sejumlah warga lainnya sedang melakukan penggiringan kawanan gajah liar di kawasan perbukitan Pucok Krueng Igeuh.
Namun, mengggiring kawanan gajah liar itu yang masuk ke kebun, tapi secara tiba-tiba dari arah depan muncul gerombolan gajah liar menghadang perjalanan warga.
Gajah itu juga mengejar sehingga warga ketakutan menyelamatkan diri.
Baca juga: Mengenal Sejarah Mahapatih Gajah Mada Sang Pemersatu Nusantara dan Isi Sumpah Palapa
Saat itu, Muhammad Ibrahim dan Fauzi bersama warga lainnya berusaha menyelamatkan diri dengan berlari.
Sehingga Muhammad Ibrahim terjatuh yang tubuhnya terguling-guling yang mengakibatkan tangan kanan korban patah juga sekujur tubuh mengalami luka lecet.
Sementara Fauzi, kakinya sebelah kiri terkilir karena sempat diinjak induk gajah liar.
Tak hanya itu, tubuh Fauzi, sempat dililit belalai binatang besar tersebut.
“Saat ini, Fauzi bersama Muhammad Ibrahim telah diobati secara tradisional,” kata Jafarunddin.
Menurutnya, puluhan gajah liar telah lama bertahan di kawasan pegunungan Gampong Lhok Keutapang.
Baca juga: Polres Aceh Jaya Ungkap Pembunuhan 5 Ekor Gajah di Aceh, Sebelas Orang Diamankan
Kawanan gajah liar itu sangat meresahkan warga, lantaran keberadaan satwa itu merusak hasil panen padi dan tanaman milik warga di dalam kebun.