Warga Jember yang Tinggal di Poskamling Karena Tidak Punya Rumah Kaget Didatangi Polisi dan Tentara
M Solehuddin warga miskian Jember, Jawa Timur yang tinggal di Poskamling kaget ketika didatangi polisi dan tentara.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JEMBER- M Solehuddin warga miskian Jember, Jawa Timur yang tinggal di Poskamling kaget ketika didatangi polisi dan tentara.
M Solehuddin bersama dua anak perempuannya memang tinggal di Poskamling tersebut. Mereka hidup nomaden. Sebelumnya mereka pernah mengontrak.
Mereka pernah juga tinggal di emperan toko.
Ternyata, kehidupan pilu M Solehuddin banyak didengar orang karena digaungkan di media sosial. Mereka kini mendapat banyak uluran bantuan.
Baca juga: Kisah Solehuddin Bersama Anak-anaknya Tinggal Nomaden: dari Emperen Toko hingga di Pos Kamling
"Saya kaget tadi, kok banyak polisi dan tentara ke sini," ujarnya sambil membersihkan Poskamling dikutip Tribunnews dari Surya, Rabu (6/9/2021).
Kehidupan Soleh dan dua anaknya yang memprihatinkan karena harus berteduh di Poskamling, baru terkuak berkat inisiatif Shinta Galuh, warga Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang.
Shinta yang mengabarkan nasib M Solehuddin, penghuni Poskamling di Gang Barokah Jalan Slamet Riyadi Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, lewat media sosial (medsos).
Dua hari sebelumnya, Shinta dan suaminya datang ke gang tersebut menengok rumah orangtua mereka yang sudah kosong. Shinta berniat membersihkan rumah tersebut karena akan dipakai selamatan 100 hari meninggalnya sang ayah.
"Otomatis saya lewat Poskamling itu. Dan saya tanya kok Poskamling begitu (tertutup kain sebagai kelambu). Akhirnya saya buka, ternyata dipakai tempat tinggal," tutur Shinta kepada SURYA, Selasa (5/10/2021).
Shinta pun kaget. Lebih kaget lagi mendapati dua orang anak perempuan di dalam Poskamling itu.
"Saya langsung tidak bisa tidur malam itu. Karena saya juga punya anak perempuan," lanjutnya.
Baca juga: Kisah Satu Keluarga di Jember Tinggal di Poskamling, Tidur Beralas Kardus dan Berdinding Kain Bekas
Shinta kemudian berinisiatif membantu Soleh. Ia berembuk dengan sang suami meminjamkan halaman rumah ayah mereka sebagai rumah sementara bagi Soleh dan dua anaknya.
Namun rumah sementara itu pun perlu dibangun. Shinta berinisiatif mencari donasi melalui Facebook (FB) dan ternyata banyak orang membaca statusnya.
Sampai akhirnya, relawan Tagana Anang Bahtiar yang akrab dipanggil Cak Uud, juga mengetahui informasi dari Shinta itu.
Baca juga: Ajak Dua Anaknya, Wanita Muda di Jember Gerebek Suami yang Selingkuh di Kamar Kos
Cak Uud langsung mendatangi lokasi tempat tinggal Soleh. Dan ia pun memotret kondisi Poskamling itu, Senin (4/10/2021) malam, kemudian mengirimkan kondisi tempat tinggal Soleh itu ke sejumlah grup WA, seperti grup Relawan Bencana, dan Wong Jember Peduli Bencana.
Akhirnya kisah Soleh pun diketahui publik. Selasa (5/10/2021), petugas dari sejumlah instansi mendatangi Poskamling tersebut. Donasi juga sudah mengalir.
"Sampai hari ini sudah dapat Rp 2 juta. Donasi itu rencananya untuk membangunkan rumah Pak Soleh di halaman rumah ayah ini. Mungkin nanti Pak Soleh punya pekerjaan, hasil bekerja bisa dikumpulkan untuk mengontrak, atau membeli rumah sendiri," lanjut Shinta.
Rupanya bantuan untuk pendirian rumah juga mengalir dari sejumlah instansi. Pemerintah, baik pemkab, TNI dan Polri, juga relawan kemanusian rencananya akan membantu membangunkan rumah hunian bagi keluarga Soleh.
Baca juga: Penuntasan Kemiskinan Ekstrem Level Desa Berbasis Individu
Rumah itu berada di halaman rumah keluarga suami Shinta yang kosong. Berdasarkan denah, rumah sementara itu akan dibuat semi permanen dengan ukuran depan 6 meter, dan samping 4 meter. Rumah itu terdiri atas ruang ramu, dua kamar tidur, dan dapur, juga kamar mandi.
Kepala Dinas Sosial Jember, Widi Prasetyo juga sudah mendatangi Soleh dan anak-anaknya. Dinsos memberikan bantuan kepada Soleh, antara lain berupa kebutuhan hidup sampai sebulan mendatang. Soleh dana anak-anaknya juga akan disertakan dalam BPJS Kesehatan.
"Kami bersama sejumlah pihak mengupayakan menyediakan hunian layak. Selain itu, kami juga akan membantu kelanjutan pendidikan anak-anaknya. Serta membantu kebutuhan hidup sehari-hari," ujar Widi.
Kehadiran sejumlah orang ke Poskamling tempat tinggalnya, membuat Soleh kaget.
"Saya kaget tadi, kok banyak polisi dan tentara ke sini," ujarnya sambil membersihkan Poskamling.
Mulai Selasa (5/10/2021) siang Soleh dan anak-anaknya ditampung di rumah kosong keluarga Shinta yang berada di Selatan Poskamling tersebut.
Rumah itu memang kosong. Di halaman rumah itu pula nantinya, akan dibangunkan rumah hunian sementara untuk Soleh dan dua anaknya. (Penulis: Sri Wahyunik)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Bantuan Mengalir untuk Keluarga Penghuni Poskamling di Jember, Berkat Donasi lewat Media Sosial