Peserta AKI 2021 Semarang-Banyumas, Optimistis Mampu Bangkit dari Pandemi
Para peserta mendapatkan berbagai pelatihan untuk peningkatan kapasitas dan pengembangan usaha serta eksibisi produk
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kegiatan Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2021 berlangsung di Kota Semarang dengan menghadirkan 52 jenama dari Semarang dan Banyumas. Mereka adalah pelaku ekraf terpilih dari subsektor fesyen, kriya, kuliner, aplikasi, game, musik, dan film.
Acara ini berlangsung selama 4 (empat) hari mulai 4 - 7 Oktober 2021. Dua hari kegiatan diisi dengan bootcamp di Gets Hotel. Setelah itu, dua hari dilakukan pameran di Merbabu Hall PRPP Semarang.
Para peserta mendapatkan berbagai pelatihan untuk peningkatan kapasitas dan pengembangan usaha serta eksibisi produk.
Sugiarti, pemilik dari C'Mey Modiste Ecoprint Banyumas misalnya. Ia merasa bersyukur dapat terpilih menjadi salah satu peserta pelatihan dan eksibisi. Sugiarti mendapatkan banyak pemahaman dalam mengembangkan usaha Ecoprint miliknya.
Baca juga: Sandiaga Sebut Penerapan Ganjil Genap di Objek Wisata Bali untuk Mengantisipasi Travel Madness
"Saya mendapatkan banyak ilmu baru. Contohnya yang memang sangat saya butuhkan adalah perencanaan keuangan dan permodalan," kata Sugiarti, Semarang, Rabu (6/10/2021).
Selama tiga tahun menjalankan usahanya, wanita asal Banyumas ini tidak secara detail melakukan pembukuan sehingga ia tidak dapat secara jelas memetakan untung dan rugi usahanya. Perencanaan modalnya juga menjadi tidak berjalan dengan baik.
"Tapi dari pelatihan ini saya banyak sekali masukan. Saya suka sekali mempelajari ilmu-ilmu baru, jadi saya yakin ke depan usaha saya akan bisa lebih berkembang," kata Sugiarti yang turut mempekerjakan ibu-ibu rumah tangga di sekitar rumahnya dalam usahanya ini.
Selain tentang perencanaan keuangan dan modal, para peserta juga mendapatkan pelatihan lainnya dari narasumber kompeten di bidangnya. Mulai dari, design thinking dan model, hak kekayaan intelektual, promosi digital, dan lainnya.
"Saya juga dapat membangun jaringan lebih luas lagi karena berkesempatan bertemu dengan pelaku ekraf lain. Saya sudah ada rencana untuk berkolaborasi dengan peserta lain untuk mengembangkan produk bersama," kata Sugiarti. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno pun turut hadir dalam rangkaian acara.
Baca juga: Menteri Sandiaga Uno Mempekerjakan 5 Remaja Disabilitas Desa Rigis Jaya dengan Memesan 600 Tote Bag
Ia mengungkapkan, berdasarkan statistik ekonomi kreatif, jumlah pelaku ekonomi kreatif di Jawa Tengah ada sekitar 1.410.155. Jumlah terbesar berasal dari sektor kuliner sebanyak 69,80% dan fesyen 16,96%.
Hal ini tentu merupakan potensi besar bagi Semarang dan Banyumas serta Jawa Tengah untuk terus memperkuat sektor ekonomi kreatif. Sehingga dapat memulihkan ekonomi dan membuka kembali lapangan kerja.
"Saya yakin perekonomian di Semarang dan Banyumas akan bangkit dan membuktikan ketangguhan serta ketahanan bangsa. Pandemi memang tantangan, tapi kita diberi kemampuan oleh Tuhan mencari solusi dengan berbagai kreasi yang bisa buat kita bangkit dan buka peluang kerja dan menjadi saluran berkah bagi masyarakat luas," kata Sandiaga.