22 Anggota Rombongan Pemancing Jakarta Terjebak di Waduk Jatiluhur, Dipicu Gundukan Enceng Gondok
Sebanyak lima orang di antara rombongan wisata tersebut merupakan anak-anak, diketahui saat terjebak mereka sudah kehabisan bekal dan bahan bakar
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Kontributor Tribun Jabar, Irvan Maulana
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Gundukan eceng gondok tersebut kerap kali menjadi masalah bagi para nakhoda, petambak ikan, nelayan serta wisatawan di waduk Jatiluhur.
Minggu (17/10/2021) petang kemarin, sebanyak 22 orang wisatawan terjebak eceng gondok saat berwisata di Waduk yang berada di Kabupaten Purwakarta Jawa Barat itu.
Kepala Angkutan Sungai Danau dan Penyebangan (ASDP) Jatiluhur Atim Priantono mengatakan, rombongan tersebut merupakan wisatawan asal Jakarta yang memancing di wilayah Cipariuk sektor I Waduk Jatiluhur.
"Mereka menyebrang dari Dermaga Serpis, menyebrang ke wilayah Cipariuk untuk memancing di kolam ikan.
Rombongan itu ada dua perahu berangkat siang sekitar pukul 14.00 WIB," ujar Atim ketika ditemui Tribun di Kantor ASDP Jatiluhur, Senin (18/10/2021).
Baca juga: Pria Dihabisi saat Asyik Mancing, Pelaku Kesal Korban Sering Memancing di Kolam Milik Keluarganya
Ia menjelaskan, rombongan tersebut niat pulang atau menyeberang kembali ke dermaga Serpis di sore hari.
Namun arah angin berubah ke arah barat mendorong hamparan eceng gondok ke wilayah Cipariuk.
"Jadi eceng itu sebenarnya terdorong angin, karena arah angin ke barat terdorong ke wilayah Ciparuk tempat di mana mereka memancing," kata dia.
Tercatat sebanyak lima orang di antara rombongan wisata tersebut merupakan anak-anak, diketahui saat terjebak mereka sudah kehabisan bekal dan perahu yang ditumpangi kehabisan bahan bakar akibat mencoba menerobos hamparan eceng gondok.
Nakhoda perahu Muhammad Soleh atau yang akrab disapa Guing mengatakan, ia mengantar rombongan tersebut pada Minggu siang, direncanakan kembali ke Dermaga Serpis pada pukul 17.00 WIB.
Baca juga: Banyak Warga Dapat Ikan Besar, Peristiwa Aneh Sebelum Tragedi Maut 11 Siswa Tewas Susur Sungai
"Kami rencananya kembali jam lima sore, biar pas Magrib udah di dermaga, tapi hamparan eceng malah ke arah sini," ujar Guing ketika diwawancara Tribun.
Ia mengungkap permasalan terjebak oleh eceng gondok bukan kali pertama, namun di tahun ini memang terbilang cukup fatal.
"Kalo kejebak sih udah gak aneh, cuma yang jadi masalah penumpang belum makan, kadang perbekalan kita sudah habis," kata dia.
Ia bahkan sempat menginap selama dua malam menunggu hamparan eceng gondok memuai.
"Kemaren itu kedorong angin jadi rapat, kita susah nembus, digeser juga berat ukuran eceng nya juga besar, hampir satu meter, justru malah lebih tinggi eceng gondok daripada perahu kita, saya kejabak mah udah biasa, nginep sampai dua malam juga pernah," imbuhnya.
Kendati demikian Guing mengatakan, ia dan nakhoda yang lain tetap tidak akan berhenti mengantar penumpang baik wisatawan atau warga sekitar.
"Ya kalau mengantar tetap dijalankan, karena kita usaha jasa perahu. Kalu cuaca mendung mau hujan mungkin kita memilih untuk tidak beroperasi," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Cerita Nakhoda yang Bawa 22 Wisatawan Jakarta Terjebak di Waduk Jatiluhur, Kelaparan di Gelap Malam