Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Guru di Ngawi, Tinggal Bersama Kambing dan Anak Sering Diejek, Camat Sampai Menangis

Seorang guru di Kabupatn Ngawi, Jawa Timur hidup dengan kondisi memprihatinkan. Ia bersama keluarganya tinggal satu atap dengan kambing.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Kisah Guru di Ngawi, Tinggal Bersama Kambing dan Anak Sering Diejek, Camat Sampai Menangis
KOMPAS.COM/SUKOCO
Rumah Sri Hartuti yang menyatu dengan kandang kambing membuat teman teman anaknya mengejak tidru dengan kambing. 

"Ini pun tanahnya numpang di Perhutani. Untuk memperbaiki, gaji kami tak cukup," ungkapnya.

Bantu entaskan buta huruf

Meski dengan kondisi kekurangan, Sri Hartuti tetap melaksanakan kewajibannya sebagai pendidik.

Dia ingin masyarakat di desanya bisa membawa dan menulis.

Sebab, masih banyak warga di desanya yang buta huruf.

Selain itu, banyak anak yang putus sekolah karena kemiskinan.

"Pada awal mengajar di sini, anak kelas 4 SD banyak yang tidak bisa membaca. Saya ingin anak-anak di sini pandai," bebernya, dilansir Kompas.com.

Berita Rekomendasi

Berkat usahanya selama ini, banyak muridnya telah melanjutkan pendidikan tinggi hingga menjadi pengusaha sukses.

"Meski keadaan saya begini, saya bangga kalau ada anak didik saya yang tahu lewat di sini menyapa saya."

"Anak didik saya sudah ada yang jadi polisi, pengusaha, dan banyak juga yang kuliah," paparnya.

Baca juga: VIRAL Pemuda Belajar Jalan Pakai Kaki Palsu, Alami Kecelakaan Tunggal, Kaki Palsu Dibuatkan Teman

Camat menangis

Kondisi memprihatinkan Sri Hartuti dan keluarganya sampai membuat Camat Karanganyar, Nur Yudhi M Arifin menangis.

"Saya pertama melihat langsung tanya ke kepala dusun (Kasun), itu rumah apa seperti kandang kambing karena di depannya memang ada kambing," kata Arifin saat ditemui di rumah Sri Hartuti.

Arifin mengaku baru pertama kali menemukan rumah warganya yang sangat tidak layak huni.

"Saya keliling ke sini karena persentase vaksin di kampung sini hanya 14 persen," ucapnya.

Arifin menyebutkan, akan berusaha membantu Sri Hartuti agar bisa hidup lebih layak.

"Saya merasa jadi camat gagal, saya akan berusaha membantu sebisanya," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Kompas.com/Sukoco)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas