Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anjing Mati Usai Ditangkap Satpol PP Viral, Kepala Satpol PP Aceh Singkil Ungkap Duduk Persoalannya

Pihak Satpol PP Aceh Singkil menegaskan tidak ada melakukan penyiksaan atau pemukulan terhadap anjing hitam bernama Canon.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Anjing Mati Usai Ditangkap Satpol PP Viral, Kepala Satpol PP Aceh Singkil Ungkap Duduk Persoalannya
Instagram/ Serambinews
Seekor anjing bernama Canon mati saat dievakuasi petugas Satpol PP di Pulau Banyak, Aceh Singkil. 

TRIBUNNNEWS.COM - Viral sebuah video menunjukkan seekor anjing bernama Canon di sebuah resor lokasi objek wisata Pulau Panjang, Desa Pulau Baguk, Kecamatan Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, ditangkap Satpol PP.  

Tampak pada video yang diunggah akun Instagram @rosayeoh, sejumlah Satpol PP Aceh Singkil mengelilingi Canon untuk diamankan dari tempat tersebut.

Mereka terlihat mengarahkan kayu dengan ujung yang bercabang untuk menundukkan anjing itu.

Karena terganggu, anjing bernama Canon terdengar beberapa kali mengonggong.

Pemilik akun dalam unggahannya menyebut, anjing itu kemudian dimasukkan ke keranjang, lalu dibawa pergi.

Ia juga menyebutkan, anjing itu tak bisa bernapas, lalu mati setelah dibawa petugas.

Tangkapan layar rekaman video penangkapan anjing Canon di Aceh oleh Satpol PP, sebelum akhirnya tewas.
Tangkapan layar rekaman video penangkapan anjing Canon di Aceh oleh Satpol PP, sebelum akhirnya tewas. (Instagram/@rosayeoh)

Menanggapi hal itu, Kepala Satpol PP dan Wilayatul Hisbah (WH) Kabupaten Aceh Singkil, Ahmad Yani, angkat bicara soal kasus anjing mati yang viral di media sosial itu.

Berita Rekomendasi

Ahmad memastikan, pihaknya tidak ada melakukan penyiksaan atau pemukulan terhadap anjing hitam bernama Canon oleh anggotaanya.

Ia mengatakan, anjing itu juga diberi minum dan makan saat dalam pengawasan.

Baca juga: Fakta-fakta Bos Toko Emas di Bandung Tewas Dirampok, Kronologi hingga Penemuan Bangkai Anjing

"Tidak ada disiksa, baik saat proses evakuasi maupun saat naik boat dari Pulau Banyak ke Singkil," ungkap Ahmad Yani dikutip dari Tribunnews Aceh, Minggu (24/10/2021).

Ahmad mengatakan, pihaknya membawa anjing tersebut atas permintaan dari lembaga adat serta Kecamatan Pulau Banyak.

Langkah itu juga merupakan tindakan terakhir yang dilakukan Satpol PP.

Sebab, sebelum kejadian tersebut, Camat Pulau Banyak pada 2019 sudah mengeluarkan surat larangan memelihara anjing di lokasi wisata.

Surat camat itu didasarkan pada surat Gubernur Aceh Nomor 556/2266 tertanggal 12 Februari 2019 perihal pelaksanaan Wisata Halal di Aceh.

Kemudian, adapula keputusan hasil rembuk adat masyarakat Kepulauan Banyak, dengan salah satu poinnya adalah larangan membawa atau memelihara anjing dan babi atau binatang berbahaya lainnya di lokasi wisata.

Baca juga: Nama Sherina Trending di Twitter setelah Angkat Bicara soal Dugaan Penyiksaan Anjing di Aceh

Selain itu, kata Ahmad, keberadaan anjing juga meresahkan karena kerap mengganggu kenyamanan pengunjung wisata yang datang ke Pulau Panjang.

"Kedatangan Satpol PP atas permintaan pihak kecamatan, karena imbauan surat camat dan kesepakatan adat tidak diindahkan," ungkap Ahmad.

Dimasukkan ke keranjang bukan oleh Satpol PP Sementara itu, Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Hubungan Antar Lembaga Dinas Satpol PP dan WH Aceh Singkil, Abdullah Z, mengatakan anjing itu dimasukan dalam keranjang bukan oleh pihaknya.

Ia mengatakan, hewan itu dimasukkan ke keranjang oleh seorang perempuan penjaga resor yang memelihara anjing.

"Yang masukan ke keranjang dan lakban keranjang bukan kami, tapi yang jaga resor. Kami membawanya saja," ungkap Abdullah.

Abdullah mengatakan, walau dilakban keranjang itu, tempat tersebut tetap diberi lubang untuk bernapas.

Dari lubang itulah, pihaknya memberi minum air mineral kepada anjing sepanjang perjalanan. Sementara alasan dilakban, kata Abdullah, karena anjing itu terus meronta.

Adapun, anjing yang dibawa dari lokasi ada dua ekor. Satu ekor betina dan satu lagi jantan yang diberi nama Canon.

"Namun sampai Singkil, ketika dikeluarkan si Canon mati. Satunya lagi segar bugar malah sudah diambil pemiliknya. Penyebab matinya kami tidak tahu karena tidak ada kami sakiti, malah dikasih minum. Satunya lagi di Singkil yang hidup saya belikan telur karena itu makannya," jelasnya.  

Sempat negosiasi dengan penjaga resor Abdullah menjelaskan, pihaknya bersama jajaran pegawai kantor Camat Pulau Banyak serta tim terkait lainnya, terlebih dahulu melakukan negosiasi dengan penjaga resor pada Senin (18/10/2021).

Harapannya, anjing itu diserahkan secara suka rela untuk dibawa ke Singkil, selanjutnya diambil oleh pemiliknya dengan catatan tidak di tempatkan lagi di lokasi wisata.

Namun, negosiasi tak berjalan mulus walau sudah menunggu hingga larut malam.

Hingga akhirnya pada Selasa (19/10/2021), Satpol PP bersama tim terkait kembali mendatangi lokasi dan Anjing itu pun akhirnya dibawa naik boat ke Singkil.

Terkait anggotanya ada yang memegang kayu untuk menaklukan anjing, kata Abdullah, untuk sekadar berjaga-jaga.

Sebab, anjing itu diketahui terus melawan. Kayu itu pun sama sekali tidak dipukulkan, tetapi ditempelkan ke rantai anjing agar bisa ditangkap.

Saat itu, sebut Abdullah, anjing bernama Canon berhasil meronta hingga lepas.

"Akhirnya kami membujuk penjaganya supaya dimasukan ke keranjang dan dimasukannya," ujar Abdullah.

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Ini Alasan Satpol PP Aceh Singkil Angkut Anjing dari Lokasi Resort di Objek Wisata Pulau Panjang

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas