Fakta Pesawat Cargo Smart Air Tergelincir di Papua, Pilot Meninggal, Aktivitas Penerbangan Terganggu
Pesawat perintis jenis Caravan milik PT Smart Air tergelincir di Bandara Aminggaru Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Pesawat perintis jenis Caravan milik PT Smart Air tergelincir di Bandara Aminggaru Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.
Kecelakaan itu terjadi pada Senin (25/10/2021) sekira pukul 07.30 WIT.
Hingga saat ini, belum diketahui pasti penyebab kecelakaan tersebut.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-SNN itu mengangkut kebutuhan sembako dan tidak berpenumpang.
Hanya ada pilot dan kopilot di dalam pesawat tersebut.
Baca juga: Badan Pesawat Smart Air Masih di Landasan Pacu, Penerbangan di Bandara Ilaga Terganggu
Pilot meninggal dunia
Mengutip Kompas.com, Kepala Bandara Ilaga Herman Sujito mengatakan, pilot pesawat meninggal dunia dalam insiden tersebut.
Sementara itu, kopilot mengalami luka-luka.
"Pilot meninggal saat akan dibawa ke Puskesmas," kata Herman, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Menurut rencana, jenazah pilot akan dibawa ke Timika setelah pembersihan landasan Bandara Aminggaru dari puing pesawat.
"Setelah landasan bandara dibersihkan baru jenazah dibawa ke Timika," imbuhnya.
Penerbangan Terganggu
Akibat insiden pesawat tergelincir, akses penerbangan di Bandara Aminggaru terganggu sejak pagi hingga kini.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bandara Ilaga, Herman Sujito.
Dikatakan Herman, hingga saat ini badan pesawat Smart Air masih berada di landasan pacu.
"Belum digeser, kami menunggu KNKT," kata Herman saat dihubungi Tribun Papua melalui sambungan telepon.
Herman belum bisa memastikan penyebab kecelakaan pesawat tersebut.
"Belum tahu, intinya kami menunggu hasil penyelidikan oleh KNKT," ungkapnya.
Baca juga: Jenazah Kuntardi, Pilot Pesawat Cargo Smart Air akan Dievakuasi ke Timika
Baca juga: Dua Bulan Terakhir, Tiga Pesawat Cargo Kecelakaan di Papua
Bupati Puncak Berduka
Diberitakan Tribun Papua, Bupati Puncak, Willem Wandik menyampaikan belasungkawa atas insiden kecelakaan Smart Air di Bandara Aminggaru.
"Atas nama Pemerintahan Puncak, menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga dari almarhum pilot yang ditinggalkan, keluarga diberikan kekuatan," kata Willem melalui pesan singkat, Senin siang.
Willem menyebutkan, saat ini jenazah masih diusahakan untuk diterbangkan dari Ilaga ke Timika.
"Kami masih usahakan untuk jenazah diserahkan kepada pihak keluarga di kampung halamannya," sambungnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Pesawat Smart Air Jatuh, Penerbangan di Puncak Papua Terhenti
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Bupati Puncak Willem Wandik: Kecelakaan Pesawat, Keluarga Diberikan Kekuatan dari Tuhan
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Tribun-Papua.com/Ridwan Abubakar Sangaji, Kompas.com/Isrul Panca Aditra)