Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

POPULER REGIONAL: Bocah 12 Tahun Dinodai lalu Dihabisi Tetangga | Penembakan Dantim BAIS TNI di Aceh

Berita populer regional kasus rudapaksa disertai pembunuhan bocah 12 tahun di OKU Selatan hingga kasus penembakan Dantim BAIS TNI wilayah Pidie

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Inza Maliana
zoom-in POPULER REGIONAL: Bocah 12 Tahun Dinodai lalu Dihabisi Tetangga | Penembakan Dantim BAIS TNI di Aceh
Sripoku.com/Alan Nopriansyah
Pelaku rudapaksa bocah dibawah umur di OKU Selatan yang diamankan saat pres release di Mapolres OKU Selatan, Kamis (29/10/2021). (Sripoku.com/Alan Nopriansyah) 

Kasus ini bermula saat jasa korban ditemukan warga pada Rabu (27/10/2021).

Bocah malang itu ditemukan tak bernyawa di aliran Sungai Selabung di Desa Sukarame.

YP sebelumnya sempat dilaporkan menghilang sejak Selasa (27/10/2021) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.

Baca selengkapnya.

2. Polisi Dalami Sosok Pelaku yang Lakukan Kekerasan Selama Diklat Menwa UNS, 25 Saksi Telah Diperiksa

Potret Markas Menwa UNS Kamis (28/10/2021).
Potret Markas Menwa UNS Kamis (28/10/2021). (TribunSolo.com/Fristin Intan Sulistyowati)

Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak telah menaikkan status dari penyelidikan ke penyidikan terkait tewasnya Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta, Gilang Endi Saputra (22) saat pendidikan dasar dan pelatihan (Diklatsar) Resimen Mahasiswa (Menwa).

Ade menuturkan, dalam proses penyidikan polisi telah memeriksa 25 saksi, termasuk para peserta, panitia, pembina dan keluarga korban.

Berita Rekomendasi

Menurut Ade, penyidikan dilakukan setelah dirilisnya hasil autopsi pada Jumat (29/10/2021) lalu yang menguatkan adanya dugaan tindak kekerasan.

"Penyidikan ini dikuatkan oleh hasil autopsi dari tim kedokteran forensik RS Bhayangkara Polda Jateng yang menyimpulkan akibat kematian adalah luka yang diakibatkan kekerasan oleh benda tumpul," ungkap Ade, dikutip dari tayangan Youtube tvOne, Minggu (31/10/2021).

Ade membeberkan, hasil autopsi dan barang bukti yang diamankan akan menjadi bahan penyidik untuk mendalami dugaan kekerasan dalam kasus ini.

Terlebih, untuk mengungkap tindak kekerasan apa yang dilakukan hingga sosok pelakunya selama proses diklat berlangsung.

"(Hasil autopsi) Ini menjadi bahan bagi penyidik untuk kembali menguatkan alat-alat bukti yang ada biar hasil penyelidikan yang sudah kita lakukan bisa mengungkap tindak kekerasan apa yang terjadi selama pelaksaan diklat dan oleh siapa, ini yang menjadi konsen dari penyidik," jelas Ade.

Ade pun belum bisa menjelaskan bagaimana kronologi tindak kekerasan dilakukan terhadap korban.

"Nanti kita update karena sementara ini masih menjadi konsumsi penyidikan," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas