5 Fakta Pembunuhan Salah Sasaran di Klaten, Niat Membunuh Muncul setelah Pelaku Diancam Suami Korban
Seorang ibu muda di Klaten, Jawa Tengah berinisial HDS (28) menjadi korban pembunuhan salah sasaran. Ia tewas setelah minum air dari dalam kulkas.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
"Saya memasuki rumah korban dan memasukkan racun tersebut dengan air dalam botol tersebut, namun yang menjadi korban istrinya," ungkapnya.
Setelah mengetahui rencananya salah sasaran, S mengaku menyesal dan langsung melarikan diri.
"Setelah mengetahui itu, saya pergi ke Wonogiri," terangnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Klaten, AKP Guruh Bagus Eddy Suryana mengatakan, tersangka membeli racun tersebut dengan harga sekira Rp 15.000.
"Tersangka mendapatkan barang tersebut dari salah satu toko pupuk di Kecamatan Juwiring," ucapnya.
Dilansir Kompas.com, setelah membeli racun itu, tersangka kemudian menumbuk racun apotas di lantai dengan menggunakan bagian belakang sandal pada Minggu (31/10/2021) sekira pukul 06.00 WIB.
Setelah racun apotas selesai ditumbuk halus, sekira pukul 10.30 WIB, tersangka masuk ke dalam rumah korban yang kondisinya sepi melalui pintu belakang.
Tersangka bisa leluasa masuk karena pintu belakang rumah korban tidak dikunci.
Tersangka kemudian mencampurkan racun yang sudah ditumbuk halus ke dalam botol air mineral berukuran 1,5 liter yang disimpan di dalam kulkas.
"Pelaku mencampurkan racun ikan ke dalam tiga botol air mineral yang ada di dalam kulkas."
"Kemudian pelaku menyiramkan racun itu ke dalam freezer tempat membuat es batu dalam kulkas, serta menyiramkan dalam susu bubuk formula yang berada dalam kamar korban," kata Kapolres Klaten, AKBP Eko Prasetyo.
Keesokan harinya, sekira pukul 10.00 WIB, HDS minum air mineral yang telah dicampur racun ikan oleh tersangka.
Beberapa saat setelah minum air mineral tersebut, HDS langsung tergeletak dan meninggal dunia.
Baca juga: Detik-detik Bocah 12 Tahun Diterkam Harimau, Ibu Dengar Jeritan Lalu Temukan Anaknya Sudah Tewas
3. Korban salah sasaran