Tersangka Pembunuhan IRT di Klaten Sempat Hadiri Pemakaman Korban Sebelum Kabur ke Wonogiri
Kapolres Klaten AKBP Eko Prasetyo mengatakan, tersangka sempat melayat ke pemakaman korban sebelum lari ke Wonogiri untuk kelabuhi petugas.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Tersangka pembunuh Ibu Rumah Tangga Hany Dwi Susanti di Desa Taji, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, sempat menghadiri pemakaman korban.
Hal itu, dilakukan untuk mengelabuhi masyarakat sekitar.
Kapolres Klaten AKBP Eko Prasetyo mengatakan, tersangka sempat melayat ke pemakaman korban sebelum lari ke Wonogiri.
"Tersangka sempat datang pemakaman, usai membunuh korban," kata Eko kepada TribunSolo.com, Rabu (3/11/2021).
Baca juga: Gasak Kotak Amal dan Termos, Geng Motor Terpeleset saat Beraksi di Tempat Cuci Steam Pasar Minggu
Baca juga: Diduga Diracun, Mulut IRT di Klaten Pahit Setelah Minum Air dari Kulkas, Tergeletak Lalu Meninggal
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Guruh Bagus Eddy Suryana mengatakan tersangka sempat melayat pemakaman korban sebagai alibi tersangka.
Dia menerangkan bahwa alibi yang dilakukan tersangka agar polisi tidak dapat mengungkap kasus tersebut.
"Mungkin yang bersangkutan mengira kita tidak bisa mengungkap kasus tersebut," ujar Guruh.
Baca juga: Kronologi IRT di Klaten Tewas Setelah Minum Air Dalam Kulkas, Diduga Korban Pembunuhan Modus Racun
Dia mengatakan, tersangka Sarbini melayat hingga mengantarkan jenazah korban sampai dini hari.
Kemudian, tersangka melarikan diri dan akhirnya diamankan di Wonogiri.
"Setelah pemakaman selesai, tersangka langsung meninggalkan tempat dan pergi ke Wonogiri, tersangka kami amankan di sana," kata Guruh.
Racun Ditaruh di Minuman
Pelaku pembunuhan Ibu Rumah Tangga di Klaten mengaku melakukan semua aksinya sendiri.
Dia membeli racun tikus apotas kemudian memasukannya dalam botol minuman di kulkas rumah korban.
Motifnya, tersangka mengaku menaruh dendam dengan suami korban Hany Dwi Susanti, Sigit Nugroho.