Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hasil Pengamatan Visual dari Helikopter, BNPB Temukan Penggunaan Daerah Bantaran Sungai di Hilir

Longsoran tidak hanya menutup alur alir dengan material tanah longsoran, tetapi juga dengan pohon-pohon yang tumbang terbawa material longsor.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Hasil Pengamatan Visual dari Helikopter, BNPB Temukan Penggunaan Daerah Bantaran Sungai di Hilir
BNPB
Suasana pasca banjir bandang yang menerjang Kota Batu, Jawa Timur, pada Kamis (4/11/2021). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Banjir bandang yang menerjang Kota Batu, Jawa Timur, pada Kamis (4/11/2021) lalu tak hanya dipicu oleh faktor cuaca semata.

Hasil survei udara yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama wali kota Batu dan jajaran Forkompimda didapatkan beberapa data visual yang menunjukkan adanya titik-titik longsor di sepanjang tebing alur lembah sungai di wilayah hulu.

"Pengamatan visual dari heli yang terbang rendah menemukan adanya enam alur lembah sungai yang setiap sisinya sangat terjal, tidak dilindungi oleh vegetasi yang rapat dan memiliki akar yang kuat," ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Minggu (7/11/2021).

Menurutnya ketika hujan turun dengan intensitas tinggi, kondisi tersebut akan memicu terjadinya longsoran-longsoran yang kemudian terkumpul dan membentuk bendungan alam yang menutup alur air.

Suasana pasca banjir bandang yang menerjang Kota Batu, Jawa Timur, pada Kamis (4/11/2021).
Suasana pasca banjir bandang yang menerjang Kota Batu, Jawa Timur, pada Kamis (4/11/2021). (BNPB)

Longsoran ini tidak hanya menutup alur alir dengan material tanah longsoran, tetapi juga dengan pohon-pohon yang tumbang terbawa material longsor.

"Bendungan alami itu menurut analisis sementara kemudian diduga jebol dan tidak kuat menahan debit air setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah hulu pada Kamis (4/11/2021) pukul 14.00 WIB," katanya.

Berita Rekomendasi

Hasil survey lain di bagian hilir, kata dia, didapatkan pula data visual yang menunjukkan bahwa di sepanjang bantaran sungai terdapat perkebunan semusim yang melebar hingga di tebing sungai.

Baca juga: BNPB Sebut Penyebab Banjir Bandang di Kota Batu karena Adanya Bendung Alam Jebol di Kawasan Hulu

Dari pengamatan melalui udara tersebut tampak jelas bahwa perkebunan itu mengalami kerusakan seperti meleleh karena tergerus air hujan dengan intensitas tinggi.

Di samping itu, jenis vegetasi yang ditanam tidak memiliki akar yang kuat untuk mengikat tanah dan menyerap air.

"Ketika ada debit air yang cukup besar dari wilayah hulu, maka lelehan atau longsoran di wilayah tengah dan hilir akan menambah kontribusi sedimen. Sehingga ketika sampai di permukiman warga ketebalan lumpur menjadi sangat besar," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas