Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Desa Wisata Sangiran: Geliat Dewi Sangir, Harapan Bersemi di Tengah Pandemi

Desa Wisata Sangiran atau Dewi Sangir berhasil masuk 50 Besar Desa Wisata Terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Desa Wisata Sangiran: Geliat Dewi Sangir, Harapan Bersemi di Tengah Pandemi
Foto: BPSMP Sangiran
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menaiki getek dalam kunjungannya di Desa Wisata Sangiran, Sabtu (9/10/2021). Kunjungan Menparekraf ke Sangiran adalah dalam rangka terpilihnya Desa Krikilan yang berada di Kecamatan Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah, sebagai 50 Desa Wisata terbaik di Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021. 

TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN - Bak pelita di tengah gulita, ungkapan tersebut mungkin pantas disematkan untuk Desa Wisata Sangiran yang berada di Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Jateng).

Desa Wisata Sangiran atau Dewi Sangir merupakan desa tempat di mana Museum Purbakala Sangiran, salah satu daya tarik wisata unggulan di Jateng berada.

Diketahui museum yang ditetapkan UNESCO sebagai salah situs warisan dunia pada 1996 ini sempat tutup lebih dari setahun lamanya sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19.

Museum Sangiran baru kembali dibuka pada 12 Oktober 2021 lalu, setelah tutup sejak April 2020.

Museum Sangiran di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah, Kamis (18/11/2021). Museum Sangiran sudah kembali dibuka pada 12 Oktober 2021 lalu setelah lebih dari satu tahun tutup akibat pandemi Covid-19.
Museum Sangiran di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah, Kamis (18/11/2021). (Tribunnews/Gilang Putranto)

Baca juga: Mengenal Cagar Budaya Sangiran, Destinasi Wisata yang Diakui UNESCO

Sekretaris Desa Krikilan sekaligus Ketua Pengelola Desa Wisata Sangiran, Aries Rustioko, menyebut ditutupnya Museum Sangiran lebih dari setahun memberikan dampak bagi masyarakat yang menggantungkan pendapatan dari sektor pariwisata.

“Saat Museum Sangiran ditutup kemarin begitu berdampak pada kami, apalagi yang berjualan di dalam area museum.”

“Bahkan ada yang menjual ternak sapi buat mencukupi kebutuhan hidup, karena mereka menggantungkan hidup pada jualan itu,” ungkap Aries saat ditemui Tribunnews.com di Desa Krikilan, Kamis (18/11/2021).

BERITA TERKAIT

Aries mengungkapkan, dengan dibukanya kembali Museum Sangiran, dapat menjadi harapan bagi masyarakat sekitar.

Protokol Kesehatan di Museum Sangiran

Banner berisi imbauan protokol kesehatan di pintu masuk Museum Sangiran yang berada di Desa Krikilan, Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah, Kamis (18/11/2021).
Banner berisi imbauan protokol kesehatan di pintu masuk Museum Sangiran yang berada di Desa Krikilan, Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah, Kamis (18/11/2021). (Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto)

Calon wisatawan saat ini tidak perlu ragu untuk mengunjungi Museum Sangiran di masa pandemi Covid-19.

Seluruh staf dan pegawai di Museum Sangiran sudah menjalani vaksinasi Covid-19.

Berdasar pantauan Tribunnews.com di lokasi, protokol kesehatan juga diterapkan secara maksimal.

Sebelum masuk ke Museum Sangiran, wisatawan diwajibkan memakai masker dan diminta melakukan scan barcode melalui aplikasi PeduliLindungi, maupun aplikasi lain yang dapat dipakai untuk check in.

Seorang pengunjung Museum Sangiran melakukan scan barcode di aplikasi PeduliLindungi, Kamis (18/11/2021).
Seorang pengunjung Museum Sangiran melakukan scan barcode di aplikasi PeduliLindungi, Kamis (18/11/2021). (Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto)

Baca juga: Ganjar Ingin Perbanyak Event Berkelas di Sangiran

Bila mengalami kendala, wisatawan bisa menunjukkan bukti vaksinasi Covid-19.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas