Jangan Sampai Bali Melarat Lagi pada 2022
Meskipun sudah dibuka, Bali masih sepi dari wisatawan mancanagara.Apa penyebabnya? Karantina tiga hari jadi biangkeroknya. Simak wawancara ASITA.
Editor: cecep burdansyah
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Sudah hampir dua tahun pariwisata Bali terdampak pandemi. Dan kini Covid-19 sudah melandai. Bagaimana perkembangan terkini pariwisata, Ketua Dewan Pengurus Daerah Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (DPD ASITA) Bali, Putu Winastra menjelaskannya pada Tribun Bali, Kamis (18/11). Berikut petikan wawancaranya:
Bagaimana perkembangan pariwisata saat ini? Apakah sudah mulai bangkit lagi?
Kondisi pariwisata, terutama mancanegara masih 0. Tidak ada kedatangan melalui Bandara Ngurah Rai ya karena sampai saat ini belum ada pesawat internasional yang mendarat di Ngurah Rai.
Saya kira saya perlu diluruskan. Border Bali dibuka, sudah sebulan lebih, tapi sama sekali belum ada pergerakan wisman datang ke Bali. Ada apa? Kok border sudah dibuka, tetapi tidak ada wisatawan.
Berarti ada kebijakan yang kurang tepat dalam pembukaan border ini. Setelah kami analisa dan lihat di lapangan, ada tiga poin penting yang kami rasakan penerapannya kurang tepat.
Wisatawan domestik sudah mulai berdatangan ke Bali, sejauh mana dampaknya pada pelaku pariwisata?
Belum ada dampak kalaupun wisdom dikatakan 10 ribu setiap hari datang, tapi kami bisa lihat di jalur Kuta, Seminyak Legian tidak banyak terdampak. Kan bisa lihat faktanya.
Karena, Bali ini memang dari awal terdesain untuk wisman. Bukan dalam artian kita mengesampingkan wisdom ya, tetapi dari segala hal, seperti biaya pengeluarannya, length of stay-nya sangat berbeda sekali.
Contoh seperti domestik sekarang bisa dia jalan sendiri, kemana-mana sendiri bahkan dia bawa mobil kan kita tidak banyak berbuat juga untuk hal itu.
Apakah sudah banyak pekerja pariwisata yang kembali bekerja?
Tergantung. Kalau yang handle wisman sama sekali belum ada pekerjaan karena wisman belum ada. Tapi kalau yang domestik sudah ada, tetapi tidak terlalu banyak. Dari 404 anggota BPW yang ada, 90 persen lebih itu tamunya dari inbound dari luar negeri. Jadi 10 persen saja yang domestik.
Jadi apa penyebab wisman belum datang?
Satu, terkait dengan E-Visa. E-visa ini dari cara apply-nya terlalu menjelimet. Kedua, kuota visa kunjungan ini, termasuk visa-visa yang lain 1.500 visa dalam satu hari dan itu sedikit sekali.
Ketika kita meng-apply sesuatu dengan jumlah terbatas dari awal sudah terjadi kesulitan-kesulitan. Nah sekarang orang yang mau bepergian untuk last year liburan dari awal dia sudah mempunyai hambatan, maka otomatis turis akan mengurungkan niatnya bepergian.