Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jangan Sampai Bali Melarat Lagi pada 2022

Meskipun sudah dibuka, Bali masih sepi dari wisatawan mancanagara.Apa penyebabnya? Karantina tiga hari jadi biangkeroknya. Simak wawancara ASITA.

Editor: cecep burdansyah
zoom-in Jangan Sampai Bali Melarat Lagi pada 2022
Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
Ketua DPD ASITA Bali Putu Winastra 

Australia katanya sudah izinkan warganya melakukan perjalanan ke luar negeri, termasuk Indonesia, kenapa mereka juga belum ada ke Bali?

Sekali lagi, sekarang mengenai visa dan karantina. Kalau sudah karantina tiga hari orang mana mau. Jangan sampai kesempatan ini diambil oleh negara tetangga, seperti Thailand, Kamboja, sudah buka mulai tanggal 20 ini tanpa karantina. Jangan sampai kita kehilangan momen ini.

Prediksinya kapan wisman akan ke Bali? Apakah akhir tahun ini atau tahun depan?

Seperti yang saya bilang tadi. Selama aturan ini tidak berubah, tidak akan ada perubahan terhadap kunjungan pariwisata. Tapi ketika ini diubah dengan apa yang saya sampaikan, maka saya yakin pasti datang wisman tersebut.

Gubernur Bali sempat katakan November akan masuk 20.000 wisman, bagaimana tanggapan Bapak?

Saya kurang tahu juga, Pak Gubernur mendapat informasi seperti itu dari mana? Tapi yang kedua, saya kira ketika kita berbicara booking-an, terutama inbond, saya kira selama pandemi tetap ada booking-an, bahkan sampai 2022 ada booking-an.

Sehingga kita juga tidak bisa tahu booking-an ini matrelisasi atau tidak. Tergantung dari kebijakan itu. Kalau ada 20 ribu kamar hotel sudah terpesan, saya kira, itu cukup sedikit, kalau benar. Mengapa demikian? Dengan aturannya yang sekarang, misalnya, itu kan 20 ribu room night itu dikatakan Pak Gubernur pada saat karantina 5 hari.

BERITA REKOMENDASI

Kalau sekarang kita hitung saja 20 ribu dibagi 5 hari berarti 4 ribu tamu sekarang. Kalau kita berbicara kalau tinggalnya tidak mungkin datang ke Bali untuk karantina saja. Anggap saja 10 hari. Berarti kan kalau hari itu cuma 1.000 tamu kalau kami bagi dengan anggota kami sangat sedikit sekali.

Jangan melihat 20 ribu, kalau 20 ribu buat kamu di ASITA cukup kecil. Jadi anggap aja sekarang 20 ribu dibagi 10 malam kemudian dibagi anggota kami 400. Sangat sedikit. Tidak mungkin kan? Jadi mau menyampaikan bahwa bookingan ini matrelisasi apa tidak? Kalau bookingan ini tidak termatrelisasi berarti ada kesalahan atau sesuatu penyebab tidak terealisasi. Kalau bookingan setiap saat ada, Desember saja ada. Tetapi kan tidak tahu mereka jadi datang atau tidak. (Ni luh putu wahyuni sri utami)

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas