Pamitnya Pergi ke Sekolah, ABG Berusia 16 Tahun Tak kembali Rumah dan Terungkap Fakta Mengejutkan
Ibu korban mengatakan sempat menghubungi anaknya, WA mengaku saat itu dirinya sedang berada di rumah temannya
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Alfiansyah
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - BHL (51) ibu dari salah satu siswi yang mengaku dipekerjakan layani tubang.
Ia lantas sempat buat laporan anak hilang ke kantor polisi.
Ia menceritakan, pada Jumat (19/11/2021) anaknya berinisial WA (16) pamit untuk pergi ke sekolah.
Namun, anaknya tidak kunjung pulang sampai keesokan harinya.
"Saya anggap anak saya pergi sekolah dan belum pulang, saya tunggu dia nggak pulang, akhirnya saya tunggu juga enggak pulang dia," katanya kepada tribun-medan.com, Senin (22/11/2021).
Lalu, ia mengatakan sempat menghubungi anaknya.
WA mengaku saat itu dirinya sedang berada di rumah temannya.
Baca juga: Erick Thohir: Lampung Jadi Alternatif Pembangunan Infrastruktur Pariwisata untuk Turis Lokal
"Telpon pertama masih diangkat.
Dia bilang di rumah temannya, saya tunggu.
Harapan saya dia kembali pulang walaupun terlambat," sebutnya.
BHL mengungkapkan, ia menunggu anaknya sampai hari Sabtu (20/11/2021), namun, anaknya tidak kunjung pulang.
Dan ia memutuskan untuk melapor ke kantor polisi.
"Saya merasa gelisah, saya buatlah laporan ke Polrestabes malam minggu, saya buat laporan ke Polrestabes," tuturnya.
"Temen-temen anak saya juga bantu memviralkan kehilangan anak saya di Medsos," tambahnya.
Menurutnya, setelah viral, diduga pelaku berinisial S merasa gelisah.
Beruntung, saat itu abang salah satu korban bisa menghubungi korban.
Dan akhirnya mereka berhasil melarikan diri.
"Kemungkinan karena sudah viral, mungkin merasa gelisah si S ini.
Baca juga: Pelaku Penyayatan Abang Ipar di Kota Medan Disebut Pemakai Narkoba dan Pelaku KDRT
Nggak berani menahan anak saya, jadi hari minggu itu mereka dijemput sama abangnya," ucapnya.
Sebelumnya, Tiga siswi di Kota Medan mengaku menjadi korban perdagangan manusia. Diduga, mucikari nya juga merupakan seorang siswi.
Ketiga siswi tersebut berinisial FK (14), WA (16) dan A (15).
Ketiga bocah belia ini awalnya ditawarkan oleh SL (17) yang diduga mucikari untuk bekerja sebagai pembuatan kopi di salah satu Kafe di daerah Namo rambe, Deliserdang.
Menurut pengakuan FK, ia bersama dua temannya, awalnya mereka melarikan diri dari rumah, karena ada ada permasalahan keluarga.
Lalu, ketiganya meminta pekerjaan kepada S. (cr11/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Ibu yang Anaknya Disuruh Layani Om-om, Sempat Buat Laporan Anak Hilang,
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.