Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dipercaya Jadi Ketua DPD PDIP Sumut, Rapidin Simbolon Langsung Konsolidasi ke Tingkat Ranting (1)

Rapidin menjadi nakhoda baru partai besar pemenang di dua edisi pemilu beruntun, untuk menghadapi kontestasi di tahun 2024.

Editor: cecep burdansyah
zoom-in Dipercaya Jadi Ketua DPD PDIP Sumut, Rapidin Simbolon Langsung Konsolidasi ke Tingkat Ranting (1)
tribun medan
Rapidin Simbolon, Ketua DPD PDIP Sumatera Utara terpilih 

Bahkan kalau kita lihat waktu peristiwa-peristiwa penzaliman di orde terdahulu, termasuk terhadap Ibu Mega secara pribadi, kekuatan masyarakat tercipta dengan sendirinya. Tanpa dibayar, atau apa pun. Kenapa? Karena mereka menaruh harapan.

Soal adanya naik turun di partai, itu biasa. Namun faktanya juga, PDI Perjuangan ini sejak Ibu Mega ketua umum, belum pernah turun atau keluar dari tiga besar.

Dua edisi pemilu terakhir jadi partai pemenang dan mendudukkan Bapak Joko Widodo sebagai presiden dua periode.

Saya tidak sedang memuji atau membela-bela Ibu Mega. Untuk apa? Ini memang kenyataan, memang fakta yang tidak terbantahkan sama sekali.

Di Sumut, kita tahu, ada banyak kader PDI Perjuangan berskala nasional. Bahkan tak sedikit yang berkategori senior. Pertanyaan saya, bagaimana kemudian ada restu dari Jakarta untuk abang sebagai Ketua DPD? Apakah sebelumnya ada komunikasi yang Abang bangun dengan Ibu Mega?

Saya ditunjuk jadi ketua DPD Perjuangan Sumut, saya menjabat Wakil Ketua PDI Perjuangan Bidang Kepariwisataan. Nah, Ibu menunjuk saya sebagai ketua DPD, saya kira itu hak preogratif beliau. Ibu tidak jelaskan, saya memilih Anda karena ini karena itu, tidak. Beliau selalu bilang, Anda sebagai petugas partai harus siap ditugaskan di mana saja.

Saya kira ini kehormatan luar biasa bagi saya. Sekaligus tanggung jawab besar untuk membawa PDI Perjuangan ke arah lebih baik, dan kembali memenangkan Pemilu 2024.

Berita Rekomendasi

Begitupun saya, tentu saja, menanyakan hal itu kepada diri saya. Apa yang menjadi pertimbangan Ibu Ketua Umum memilih saya. Saat saya jadi kepala daerah, saya, kan, diusung PDI Perjuangan. Itu diusung tunggal.

Banyak yang bilang ke saya, ‘ayo ambil lagi partai lain lagi’. Saya tidak mau. Saya pokoknya tunggal dengan partai ini.

Kemudian kami juga memenangkan suara untuk pemilihan presiden. Tertinggi se-Indonesia, 98,2 persen. Pemilihan legislatif, kami tertinggi di Sumut. Hampir 33 persen dengan capaian delapan kursi.

Lalu pemilihan Gubernur Sumut. Waktu itu Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus. Di Samosir, suara mereka 96,4 persen. Jadi kalau dirunut, Pilkada Sumut 96,4 persen, Pilpres 98,2 persen, dan Pileg 33 persen. Saya tidak tahu, tapi mungkin saja karena pencapaian-pencapaian ini Ibu menunjuk saya.

Tadi sudah dijelaskan tanggung jawab sekarang ada di pundak abang. Di 2024 tentu menjadi tantangan yang lebih besar, 33 kabupaten/kota yang harus abang kelola untuk persiapan pemilu 2024 secara serentak. Pilpres, Pilkada dan Pileg. Lalu upaya apa yang mulai abang bangun, tentu ada konsolidiasi. Nah program konsolidasi apa yang sudah abang bangun untuk menuju ke 2024 nanti?

Jadi konsolidasi kami ini, kan, ada dua sisi. Internal dan eksternal. Kalau bicara konsolidasi internal, begitu Ibu menunjuk saya, hal pertama yang saya lakukan adalah melakukan rapat di tingkat DPD partai sekaligus dengan fraksi PDI Perjuangan yang ada tingkat provinsi.

Kemudian kami diskusi semuanya. Apa langkah langkah yang akan dilaksanakan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas