Mata Atalia Kamil Nampak Sayu saat Memeluk Ibunda Sarah
Atalia membayangkan kesedihan dan rasa sesak di dada sang ibu yang harus kehilangan putri cantiknya dengan cara tragis
Editor: Eko Sutriyanto
"Tampaknya ini harus kita perhatikan dengan lebih dalam lagi bagaimana kita melindungi kaum perempuan tidak bisa hanya dengan seperti itu," katanya.
Ia mengatakan, masa depan perempuan tidak bisa dijamin hanya dengan secarik kertas seperti itu.
Untuk rukun nikah mungkin sudah tercukupi, tetapi secara legalitas negara tidak ditempuh bahwa pernikahan itu haruslah sakinah mawadah warahmah.
Di situ harus ada unsur pendidikan, kasih sayang, melindungi mereka dan yang lainnya.
“Nanti kita akan atur ada tim-tim satgas KDRT di tingkat desa yang lebih dekat dengan masyarakat sehingga mereka bisa curhat dengan apa kondisi yang ada."
"Intinya bahwa perempuan-perempuan di seluruh Jawa Barat atau Indonesia ini diberi pengetahuan wawasan dan harus pintar sehingga perempuan bisa mengatakan tidak."
"Kemudian mereka anggap bahwa itu merupakan sesuatu hal yang membahayakan, diperlakukan sesuatu hal yang diluar nalar otak dan hati maka harus dilawan jangan merasa takut, minimalnya kabur atau lari."
"Mudah-mudahan kejadian ini tidak terulang lagi," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Momen Haru Atalia Peluk Ibu Sarah, Korban Suami Jahat di Cianjur, Sedih Melihat Secarik Surat Nikah