Anggota Kopassus dan Polisi yang Sempat Bentrok Karena Masalah Rokok Kini Telah Berdamai
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri memastikan kasus itu hanya sekadar salah paham saja.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah video yang memperlihatkan sejumlah anggota Kopassus dan anggota polisi terlibat bentrok di Papua.
Video itu viral di media sosial.
Namun kasus ini telah diselesaikan secara damai.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri memastikan kasus itu hanya sekadar salah paham saja.
"Tidak ada bentrok itu, salah paham saja. Sudah diselesaikan, sudah berdamai. Nanggala juga kan itu di bawah Kapolda, karena di bawah Operasi Nemangkawi. Amule juga sama di bawah Kapolda, sudah diselesaikan langsung," kata Mathius kepada wartawan, Senin (29/11/2021).
Baca juga: Sosok Demius Magayang, Gembong KKB Yahukimo Papua yang Ditangkap Kemarin
Kendati demikian, ia enggan menjelaskan lebih lanjut apakah ada korban luka akibat insiden tersebut.
Yang jelas, kasus tersebut telah diselesaikan secara damai.
"Sudah berdamai, korban luka-luka biasa saja. sudah diselesaikan. Tidak masalah ya. Insya Allah aman-aman saja," tukasnya.
Sebagai informasi, sejumlah anggota Kopassus dan anggota polisi dari Satgas Amole terlibat bentrok di Papua, Sabtu (27/11/2021).
Keributan itu terjadi di lokasi Ridge Camp Pos RCTU Mile 72 tepatnya di depan Mess Hall, Timika, Kabupaten Mimika.
Sementara, dalam video viral yang beredar di media sosial, terdengar suara letusan tembakan saat terjadi bentrok diantara kedua pihak.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa tersebut diduga berawal dari personel Satgas Amole Kompi 3 yang berada di pos RCTU Ridge Camp Mile 72 berjualan rokok.
Kemudian, personel Satgas Nangggala sebanyak 20 orang hendak membeli rokok.
Namun tidak terima dengan mahalnya rokok mengakibatkan sejumlah anggota Satgas Nanggala melakukan pengeroyokan terhadap anggota Satgas Amole.
Selanjutnya personel yang berada di lokasi Pos RCTU melakukan perlawanan dan menyisir lokasi kejadian guna menyelamatkan rekan-rekan yang terluka.
Ke-5 anggota yang menjadi korban yakni Bripka Risma, Bripka Ramazana, Briptu Edi, Bharaka Heru Bharatu Munawir dan Bharatu Julianda.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.