5 ODGJ di Kabupaten Tulungagung Juga Menderita HIV/Aids, 2 di Antaranya Meninggal Dunia
KPA Tulungagung melakukan pendampingan ekstra terhadap lima orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang mengalami gangguan jiwa.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Tulungagung melakukan pendampingan ekstra terhadap lima orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang mengalami gangguan jiwa (ODGJ).
"Jadi mereka mengalami dobel stigma. Selain ODHA, mereka juga ODGJ," terang Sekretaris KPA Tulungagung, Ifada Nur Rohmania, Rabu (1/12/2021).
Temuan ini bermula saat KPA melakukan asesmen kepada pasien baru.
Ternyata secara kejiwaan mereka tidak nyambung saat diajak bicara.
Ifada yang juga seorang psikolog tahu, sosok ODHA yang dihadapinya mengalam masalah kejiwaan.
"Jadi mereka juga harus menjalani double treatment. Selain penanganan HIV, juga penanganan ODGJ," sambungnya.
Sejauh ini ada lima ODHA dengan status ODGJ telah ditemukan KPA Tulungagung.
Dua di antaranya telah meninggal dunia.
Baca juga: Setahun Tak Keluar Rumah, ODGJ di OKU Tiba-tiba Mengamuk, Tikam 5 Orang yang Ditemuinya hingga Tewas
Untuk mendampingi mereka, KPA harus bekerja sama dengan Puskesmas yang mengelola ODGJ.
"Kita pastikan obat ODGJ yang ada di Puskesmas terakses oleh mereka. Mereka juga didampingi untuk mengonsumsi ARV (antiretroviral)," tutur Ifada.
ODGJ kerap mengalami masalah karena tidak ada pendamping minum obat.
Padahal mereka harus rutin minum obat setiap hari agar gejala kejiwaannya tidak muncul.
Selain itu pendamping juga harus memastikan mereka minum ARV, untuk menekan virus HIV agar tidak berkembang.
"Sejauh ini secara nasional temuan ODHA ODGJ ini hanya di Yogyakarta dan Tulungagung," ungkap Ifada.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.