Geger, Pria di Ambunten Sampang Tewas dengan 7 Luka Bacokan Senjata Tajam
Warga Sumenep digegerkan dengan tewasnya seorang pria di Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep Madura, korban alami 7 luka sabetan sajam.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, SUMENEP - Warga Sumenep digegerkan dengan tewasnya seorang pria di Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep Madura.
Korban mengalami 7 luka sabetan senjata tajam di tubuhnya.
Identitasnya bernama Mulyadi (38) asal Dusun Wakduwak Desa Beluk Raja, Kecamatan Ambunten.
Mulyadi tewas mengenaskan pada hari Rabu (1/12/2021) sekira pukul 19.30 WIB.
Baca juga: Sidang Perdana Diwarnai Protes:Jaksa Main HP, Bandingkan dengan Sidang Rizieq hingga Munarman Curhat
Baca juga: Massa Aksi Reuni 212 Jalan Kaki di MH Thamrin Sambil Kumandangkan Takbir
Informasi yang diterima dari narasumber TribunMadura.com, korban itu tewas di dalam rumahnya sendiri.
Tewasnya korban, karena mengalami 7 luka sabetan senjata tajam yang diduga jadi korban penganiayaan.
7 luka ditubuh korban di antaranya, yang pertama ada luka robek di leher diduga sabetan sajam, kedua luka robek di belakang telinga.
Ketiga luka di bagian kepala sebelah kiri atas, ke empat luka robek di siku tangan sebelah kanan.
Dan ke lima, ada luka robek punggung sebelah kiri, ke enam luka robek bagian punggung atas sebelah kanan dan ke tujuh luka punggung sebelah kiri tembus organ.
Baca juga: Tersangka Bentrokan PP dan FBR di Tangerang Bertambah, Total 7 Orang, Ada yang Pakai Narkoba
Baca juga: 4 Pemicu Bentrok Ormas di Karawang Versi Kesbangpol, Rebutan Limbah Sampai Sengketa Lahan
Kasubbag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti Sutioningtyas membenarkan peristiwa dugaan penganiayaan yang menewaskan pria di Kecamatan Ambunten tersebut.
"Iya, sabar dulu ya," jawabnya singkat.
Mantan Kapolsek Kota Sumenep ini belum bisa menjelaskan secara panjang, siapa pelaku pembunuhan dan apa motif dari penganiayaan yang menewaskan korban.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Sumenep Geger, Pria di Ambunten Tewas, 7 Luka Bacokan Senjata Tajam Diduga Penganiayaan,