Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

UPDATE Korban Jiwa Erupsi Gunung Semeru: 15 Orang Meninggal Dunia, 27 Lainnya Masih Hilang

Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru memberikan data terbarunya terkait jumlah korban erupsi Gunung Semeru

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in UPDATE Korban Jiwa Erupsi Gunung Semeru: 15 Orang Meninggal Dunia, 27 Lainnya Masih Hilang
AFP/JUNI KRISWANTO
Petugas penyelamat mengangkut korban di kawasan tertutup abu vulkanik di desa Sumber Wuluh di Lumajang pada 5 Desember 2021, setelah letusan gunung Semeru yang menewaskan sedikitnya 14 orang. (Photo by JUNI KRISWANTO / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru memberikan data terbarunya terkait jumlah korban erupsi Gunung Semeru, (Senin/12/2021).

Data terakhir per hari ini, pukul 11.10 WIB, jumlah korban meninggal dunia kembali bertambah menjadi 15 orang.

Sementara itu terdapat sebanyak 27 orang yang dinyatakan hilang.

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengungkapkan pihaknya masih akan terus mengecek dan memvalidasi data untuk memastikan status korban.

Sebuah kawasan terlihat tertutup abu vulkanik di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, pada 5 Desember 2021, pasca erupsi Gunung Semeru yang menewaskan sedikitnya 14 orang. (Photo by JUNI KRISWANTO / AFP)
Sebuah kawasan terlihat tertutup abu vulkanik di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, pada 5 Desember 2021, pasca erupsi Gunung Semeru yang menewaskan sedikitnya 14 orang. (Photo by JUNI KRISWANTO / AFP) (AFP/JUNI KRISWANTO)

Baca juga: Banyak Korban Erupsi Gunung Semeru Alami Luka Bakar, Bisakah Bersihkan Luka dengan Air?

Abdul menambahkan, hingga hari ini posko akan terus melakukan pencarian dan pertolongan kepada warga yang menjadi korban erupsi.

"Pengecekan dan validasi data terus dilakukan untuk memastikan status korban tersebut. Hingga hari ketiga, posko tetap melakukan operasi pencarian dan pertolongan."

"Terhadap kemungkinan warga yang menjadi korban awan panas guguran Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur," kata Abdul dilansir laman resmi bnpb.go.id.

Berita Rekomendasi

Dari 15 orang korban yang meninggal dunia, 8 di antaranya telah teridentifikasi di Kecamatan Pronojiwo.

Sementara 7 korban lainnya teridentifikasi di Kecamatan Candipuro.

Baca juga: Diduga Ada Warga yang Tertimbun Abu Vulkanik Gunung Semeru karena Tak Sempat Selamatkan Diri

Selain korban meninggal dan hilang, terdapat 5.205 warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru ini.

Dari jumlah tersebut, 1.707 di antaranya telah mengungsi di 19 titik pos pengungsian.

Tak hanya menyebabkan korban jiwa, awan panas guguran juga merusak sektor pemukiman dan infrastrukur di beberapa kecamatan di Kabupaten Lumajang.

Data sementara menyebutkan rumah terdampak berjumlah 2.970 unit dan fasilitas pendidikan terdampak langsung ada 38 unit.

Selain itu erupsi Gunung Semeru juga menyebabkan terputusnya jembatan Gladak Perak di Desa Curah Kobokan, yang menjadi penghubung antara Lumajang dan Malang.

Warga berkumpul di pusat evakuasi di desa Sumber Wuluh di Lumajang pada 5 Desember 2021, setelah letusan gunung Semeru yang menewaskan sedikitnya 14 orang. (Photo by Juni Kriswanto / AFP)
Warga berkumpul di pusat evakuasi di desa Sumber Wuluh di Lumajang pada 5 Desember 2021, setelah letusan gunung Semeru yang menewaskan sedikitnya 14 orang. (Photo by Juni Kriswanto / AFP) (AFP/JUNI KRISWANTO)

Baca juga: Erupsi Semeru, Pertamina Salurkan Bahan Makanan hingga Alkes

Kapolri Diminta Tambah Jumlah Personel Bantu Masyarakat Terdampak Erupsi Gunung Semeru

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi meminta Kapolri segera menambah jumlah personel untuk membantu dan mengamankan masyarakat yang terkena erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.

"Kapolri harus bertindak cepat dan proaktif membantu masyarakat terkena dampak erupsi Gunung Semeru, Kapolri harus menambah jumlah personel dan manaruh tim Dokkes Polri. Jika perlu dirikan dapur umum, jangan sampai masyarakat tidak mau mengungsi karena takut akan kehilangan harta bendanya," kata Andi Rio kepada Tribun, Senin (6/12/2021).

Legislator Partai Golkar itu berharap, masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius tertentu sebelum adanya pemberitahuan status aman Gunung Semeru dari pihak yang berwenang dan terkait.

Hal itu untuk menjaga keselamatan jiwa dari bahaya erupsi Gunung Semeru yang sampai saat ini masih menyemburkan material kecil.

Baca juga: BSI Kirimkan Relawan Medis ke Lokasi Terdampak Erupsi Semeru

"Aparat kepolisian harus berjaga di titik tertentu, namun tetap harus memperhatikan keselamatan jiwa. Jangan sampai masih ada masyarakat yang diam di rumah dan tidak mau mengungsi ke titik yang aman," ujarnya.

Wakil Ketua MKD DPR RI itu meminta Kapolri bersama stakeholder dan pihak terkait lain dapat saling membantu serta melakukan komunikasi dan koordinasi dengan baik dalam penanganan bencana alam erupsi Gunung Semeru.

Sehingga tidak ada tumpang tindih dalam melakukan tugas pokok dan fungsinya membantu masyarakat yang terdampak erupsi gunung semeru.

"Harus cepat tertangani dan tepat sasaran, jangan ada masyarakat yang kelaparan dan tidak memiliki pakaian serta tempat pengungsian yang layak, tenda darurat atau titik pengungsian harus layak. Jangan sampai masyarakat yang mengungsi justru tidak nyaman dan akhirnya balik ke rumah masing masing," tandasnya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Chaerul Umam)

Baca berita lainnya terkait Erupsi Gunung Semeru.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas