UPDATE Korban Jiwa Erupsi Gunung Semeru: 15 Orang Meninggal Dunia, 27 Lainnya Masih Hilang
Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru memberikan data terbarunya terkait jumlah korban erupsi Gunung Semeru
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru memberikan data terbarunya terkait jumlah korban erupsi Gunung Semeru, (Senin/12/2021).
Data terakhir per hari ini, pukul 11.10 WIB, jumlah korban meninggal dunia kembali bertambah menjadi 15 orang.
Sementara itu terdapat sebanyak 27 orang yang dinyatakan hilang.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengungkapkan pihaknya masih akan terus mengecek dan memvalidasi data untuk memastikan status korban.
Baca juga: Banyak Korban Erupsi Gunung Semeru Alami Luka Bakar, Bisakah Bersihkan Luka dengan Air?
Abdul menambahkan, hingga hari ini posko akan terus melakukan pencarian dan pertolongan kepada warga yang menjadi korban erupsi.
"Pengecekan dan validasi data terus dilakukan untuk memastikan status korban tersebut. Hingga hari ketiga, posko tetap melakukan operasi pencarian dan pertolongan."
"Terhadap kemungkinan warga yang menjadi korban awan panas guguran Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur," kata Abdul dilansir laman resmi bnpb.go.id.
Dari 15 orang korban yang meninggal dunia, 8 di antaranya telah teridentifikasi di Kecamatan Pronojiwo.
Sementara 7 korban lainnya teridentifikasi di Kecamatan Candipuro.
Baca juga: Diduga Ada Warga yang Tertimbun Abu Vulkanik Gunung Semeru karena Tak Sempat Selamatkan Diri
Selain korban meninggal dan hilang, terdapat 5.205 warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru ini.
Dari jumlah tersebut, 1.707 di antaranya telah mengungsi di 19 titik pos pengungsian.
Tak hanya menyebabkan korban jiwa, awan panas guguran juga merusak sektor pemukiman dan infrastrukur di beberapa kecamatan di Kabupaten Lumajang.
Data sementara menyebutkan rumah terdampak berjumlah 2.970 unit dan fasilitas pendidikan terdampak langsung ada 38 unit.
Selain itu erupsi Gunung Semeru juga menyebabkan terputusnya jembatan Gladak Perak di Desa Curah Kobokan, yang menjadi penghubung antara Lumajang dan Malang.
Baca juga: Erupsi Semeru, Pertamina Salurkan Bahan Makanan hingga Alkes