Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral Kisah Kakek Muslim di Minahasa Sumbangkan Tanah ke Gereja, Tak Bedakan Keyakinan untuk Berbagi

Kisah seorang kakek Muslim di Minahasa yang sumbangkan tanahnya ke gereja viral di media sosial.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Daryono
zoom-in Viral Kisah Kakek Muslim di Minahasa Sumbangkan Tanah ke Gereja, Tak Bedakan Keyakinan untuk Berbagi
dok. media sosial Facebook Welly Pudihang Sendow
Robo Lahma saat memberikan surat tanah kepada Pendeta Welly Pudihang bertindak dan atas nama Gereja GMIM Efrata Rap-Rap disaksikan Wakil Bupati Minahasa Selatan Petra Rembang dan pendeta serta jemaat di gereja tersebut.(dok. media sosial Facebook Welly Pudihang Sendow) 

"Melihat itu sebagai panggilan iman. Ini contoh dan teladan bagi semua orang di Minahasa Selatan khususnya," ungkapnya.

Sementara dalam unggah Welly Pudihang mengatakan, di Desa Arahan dan Desa Rap-Rap, Robo Lahma lebih familiar dikenal dengan nama Pa Ade Robo.

"Dari bahasa tubuhnya terpancar kerendahan hati," kata Welly dalam ungggahannya.

Saat memberikan surat tanah, kata Welly, Pa Ade Robo menyampaikan sepenggal kalimat kepadanya yang sangat menyentuh hati.

"Pendeta, napa kita so tanda tangan surat hibah kita pe tanah for gereja basar (Pendeta, ini saya sudah tanda tangan surat hibah tanah saya untuk gereja besar). Orang Muslim di Arakan menyebut GMIM Efrata Rap-Rap adalah Gereja Besar.

Sungguh suatu prinsip hidup yang sangat luar biasa di saat manusia di jagad ini terpolarisasi dengan gaya hidup "Sapa Ngana Sapa Kita".

Apa jadinya dengan dunia kita ini, sekiranya semua orang menerapkan teori Darwin, bahwa hanya yang "Kuat" dan yang "Licik" bukan yang "Benar" yang mampu Survive.

BERITA TERKAIT

Dan betapa luluh-lantak dunia ini sekiranya seperti kata Nietzhe, "Mereka yang kecil dan lemah mesti rela jadi makanan yang besar dan kuat, sebab begitulah ketentuan Hukum Kehidupan," tulis Welly dalam unggahannya.

Welly mengatakan, bahwa Pa Ade Robo telah mengajarkan untuk belajar menjadi "manusia sesungguhnya'.

"Kerendahan hatinya membuktikan ia sangat mencintai sesama manusia. Pa Ade Robo adalah seorang Muslim taat namun dibalik ketaataannya ia sangat mengenal ajaran Kristus, "Kasihilah Sesamamu Manusia, maklum Pa Ade Robo hidup di lingkaran keluarga Kristiani," jelasnya.

Baca juga: Kisah Holil Selamat dari Erupsi Gunung Semeru, Ternaknya Masih Hidup tapi Rumah Hancur Tak Tersisa

Tak bedakan keyakinan untuk berbagi

Iswhati Lahma (34), salah satu anak dari kakek Robo Lahma mengaku bangga dengan yang dilakukan ayahnya.

Menurut dia, ayahnya bisa menjadi contoh bagi orang lain.

"Saya merasa bangga, karena bapak saya melakukan hal yang patut dicontohi banyak orang, tidak membedakan keyakinan mana pun untuk berbagi," katanya lewat pesan singkat kepada Kompas.com, Minggu (5/12/2021).

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas