Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pernah Dikhianati, Wanita Ini Buat Penelitian Skripsi soal Perselingkuhan, Kisahnya Viral

Viral kisah seorang wanita bikin penelitian skripsinya soal perselingkuhan, berangkat dari pengalamannya sendiri.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Pernah Dikhianati, Wanita Ini Buat Penelitian Skripsi soal Perselingkuhan, Kisahnya Viral
Tangkapan Layar TikTok @atdbp
Viral kisah seorang wanita bikin penelitian skripsinya soal perselingkuhan, berangkat dari pengalamannya sendiri. 

"Itu berdasarkan kisahku sendiri," kata Tesa kepada Tribunnews.com, Rabu (9/12/2021).

Baca juga: Viral Video Beton Raksasa Penyangga Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dibongkar Timpa Ekskavator

Hasil penelitiannya itu sudah terbit dalam bentuk jurnal pada 2019 lalu sebagai syarat kelulusannya.

Ide penilitian soal perselingkuhan ini berawal dari momen sakit hati atas hubungannya dengan mantan pacarnya dulu.

Tesa mengatakan, hubungan dengan pacar terdahulunya sudah ada ke arah jenjang serius.

Namun, setahun setelah hubungan berjalan, Tesa dikhianati oleh pacar terdahulunya itu.

"Aku punya ide ini karena benar-benar alami pengalaman cukup berat, karena pacarannya baru serius," ucapnya.

Baca juga: Viral Polisi & Bhayangkari Gadungan Buat Video ‘Kacang Ijo’, si Cewek Tak Tahu Teman Prianya Satpam

Di samping itu, ia juga tak bisa memaafkan kesalahan mantan pacarnya itu.

Berita Rekomendasi

Hingga akhirnya di masa akhir perkuliahan, Tesa memanfaatkan pengalamannya itu sebagai topik penelitian skripsinya.

"Karena saat itu aku masih terbawa-bawa sampai ke akhir tahun kuliah."

"Akhirnya aku menjadikan cerita diriku sebagai topik penelitian, karena aku sulit memaafkan ketika mantanku berselingkuh," jelas dia.

Soal Skripsinya

Dalam ujian skripsinya, Tesa meneliti hubungan antara kecerdasan emosi dengan rasa memaafkan (forgiveness) pasangan yang sudah berselingkuh.

Selama penelitian, Tesa memberikan kuisioner kepada beberapa kalangan remaja, orang dengan kisaran usia 18-24 tahun.

Setelah diteliti,ditemukan hasil bahwa seseorang yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi lebih mudah memaafkan pasangannya meski dikhianati.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas