Pengembangan Bandara Kualanamu Dorong Pertumbuhan Pariwisata dan Ekonomi Masyarakat Sumut
Melalui kerja sama ini juga akan memberikan manfaat berupa berbagi ilmu dan pengalaman keahlian dalam pengelolaan bandara kelas dunia.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengembangan Bandar Udara Internasional Kualanamu oleh PT Angkasa Pura (AP) II yang bermitra dengan GMR Airports Consortium dengan skema Build Operate Transfer (BOT) akan mendorong peningkatan pertumbuhan sektor pariwisata dan perkenomian masyarakat Sumatera Utara.
Pasalnya, kerja sama pengelolaan bandara tersebut bakal membawa dan menambah trafik penerbangan serta penumpang baik domestik maupun internasional yang signifikan.
"Ini jelas akan berdampak langsung bagi pertumbuhan pariwisata dan perekonomian masyarakat Sumatera Utara," kata Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Aviata) Dony Oskaria, dalam penjelasannya, Selasa (14/12).
Aviata, selaku induk holding sejumlah badan usaha pelat merah yang bergerak di bidang aviasai dan pariwisata ini, sangat yakin bakal banyak manfaat positif dari kerja sama strategis antara AP II dengan GMR Airports itu.
Baca juga: Ini Penjelasan Ahli Mengenai Aksi Siskaeee di Bandara Yogyakarta yang Viral di Media Sosial
Menurut Dony, kerja sama ini tentu sudah dipikirkan matang-matang agar memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat Sumatera Utara, dan Indonesia pada umumnya.
"Size ekonomi jelas akan meningkat seiring dengan peningkatan trafik penumpang dan penerbangan, kemudian pariwisata ikut meningkat, sehingga akhirnya Bandara Kualanamu bisa menjadi hub internaisonal," ujarnya.
Terlebih, dalam kerja sama pengelolaan Bandara Kualanamu dengan skema BOT berjangka waktu 25 tahun itu memiliki nilai kerja sama sebesar Rp56 triliun, dengan komitmen GMR Airports menyuntikkan dana investasi sebesar Rp15 triliun.
Jumlah tersebut dinilai sangat cukup untuk membuat Bandara Kualanamu semakin besar lagi dalam rangka menuju sebagai bandara hub internasional.
Melalui kerja sama ini juga akan memberikan manfaat berupa berbagi ilmu dan pengalaman keahlian dalam pengelolaan bandara kelas dunia.
Perlu diketahui, GMR Airports Consortium yang dimiliki oleh GMR Group asal India dan Aéroports de Paris Group (ADP) asal Prancis, merupakan jaringan operator bandara yang melayani penumpang terbanyak di dunia.
"Sehingga, kita akan belajar bagaimana pengelolaan bandara secara lebih baik lagi, sekaligus menambah pemahaman mengenai sumber-sumber pendapatan baru di luar traditional income atau di luar pendapatan standar dari pada bandara," kata Dony.
Dalam hal dampaknya terhadap peningkatan sektor pariwisata di Sumatera Utara, Dony ingin Danau Toba yang saat ini menjadi salah satu destinasi prioritas untuk dikembangkan juga ikut terdampak positif.
Ia yakin realisasi kerja sama pengelolaan Bandara Kualanamu akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap percepatan pengembangan destinasi wisata Danau Toba yang masuk dalam program utama nasional ini.
"Kalau trafik meningkat, kemudian Kualanamu menjadi hub internasional, maka turisnya akan meningkat juga. Ini yang akan mendorong percepatan pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi Sumut ke depan," ujar dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.