Viral Kisah Kades Pilih Menantu Lolos Jadi Perangkat Desa Dibanding Peserta Ranking 1, Ini Alasannya
Viral kisah seorang kepala desa lebih pilih menantu lolos jadi perangkat desa dibanding peserta ranking 1, ini alasannya.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
Map tersebut dibuka bersama-sama oleh panitia di depan semua peserta di lokasi yang sama.
"Setelah itu, hasil diinput ulang di lokasi (dengan menggunakan kop panitia, bukan pihak ketiga lagi), diprint, ditandatangani, distempel dan dibacakan di depan panitia dan peserta."
"Kemudian hasilnya dibagikan kepada semua peserta satu per satu," kata Eka pada Jumat (17/12/2021), dikutip dari Tribun Solo.
Eka menjelaskan, setelah tahap tersebut, tugas panitia sudah selesai dan hasil tersebut diserahkan ke Kepala Desa untuk direkomendasikan ke Camat, sehingga sepenuhnya yang menentukan Kepala Desa.
"Selang beberapa hari setelah ujian, saya aktif tanya kepada panitia, untuk hasil yang lolos atau yang akan dilantik siapa, jawaban mereka masih dalam tahap rekomendasi Kepala Desa ke Camat, mungkin hari Senin sudah ada pengumuman," ujar Eka.
"Saya tanya pengumumannya via apa, kemudian mereka mejawab yang terpilih akan mendapatkan undangan pelantikan, jadi yang dilantik saja yang diberi tahu," imbuh Eka.
Kemudian, dia mengaku kaget tiba-tiba beredar undangan tamu untuk pelantikan pada Senin (13/12/2021) lalu.
Sedangkan semua peserta yang dinyatakan lulus dalam proses ini tidak diberikan informasi atau pengumuman yang resmi.
"Tidak ada informasi siapa yang akan dilantik dan atas dasar apa kenapa bisa terpilih untuk dilantik," tutur Eka.
Kades Plumbon Dipanggil Inspektorat Karanganyar
Buntut dari viralnya cerita tersebut, Inspektorat Kabupaten Karanganyar memanggil pejabat di Desa Plumbon dan Camat Tawangmangu.
Plt Kepala Inspektorat Kabupaten Karanganyar, Suprapto mengatakan, pemanggilan ditujukan kepada Kepala Desa Plumbon, panitia seleksi perangkat desa, serta Camat Tawangmangu.
"Mereka kami panggil untuk klarifikasi yang terjadi dalam agenda seleksi Kasi Pemerintahan Desa Plumbon," kata Suprapto kepada Tribun Solo, Jumat (17/12/2021).
Suprapto mengatakan, pihaknya masih melakukan pengumpulan data-data dari berbagai pihak.