Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jasad Salsabila Dibuang 3 Oknum TNI AD, Rupanya Keluarga Sempat Cari di Semua RS Tiga Kabupaten

Korban tewas tertabrak mobil di Nagreg, Salsabila tidak ditemykan di semua RS Kabupaten Bandung, keluarga sampai mencari di 3 kabupaten.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Jasad Salsabila Dibuang 3 Oknum TNI AD, Rupanya Keluarga Sempat Cari di Semua RS Tiga Kabupaten
Tribun Jabar/ Lutfi
Orangtua menunjukan foto Salsabila dan Handi Harisaputra saat ditemui di rumahnya di Desa Ciaro Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung, Selasa (14/12/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus sejoli bernama Handi (17) dan Salsabila (14) yang menjadi korban kecelakaan di Nagreg, Jawa Barat dan jasadnya dibuang di Sungai Serayu, Cilacap, Jawa Tengah oleh tiga anggota TNI AD, masih menjadi sorotan publik.

Satu per satu fakta baru pun mulai terkuak seiring berjalannya proses penyelidikan terhadap kasus ini.

Terbaru, Paman Salsabila, Deden Sutisna (41), mengaku sempat mencari keponakannya di semua Rumah Sakit Kabupaten Bandung.

Deden mengatakan, ia mendengar informasi dari warga sekitar, keponakannya akan dibawa ke Puskesmas atau rumah sakit setelah mengalami kecelakaan.

Untuk itu, ia dan keluarga yang lainnya mencari korban ke Puskesmas dan rumah sakit.

"Namun setelah dicari-cari di beberapa puskesmas dan rumah sakit korban masih tidak ditemukan," ujar dia, dikutip dari Tribun Jabar, Rabu (29/12/2021).

Bahkan, Deden menyebut pihaknya sudah mencari ke tiga Kabupaten, yakni Garut, Sumedang, dan Bandung.

Berita Rekomendasi

Keluarga Dibantu Warga Sampai Cari ke Sungai

Tak hanya itu, Deden yang dibantu warga, mulai dari pengurus RT, RW, dan Karangtaruna setempat juga sempat mencari ke sungai.

"Iya kami sempat mencari juga ke Sungai Cimanuk," kata dia.

Akhirnya setelah satu minggu lebih, Salsabila dan Handi ditemukan di Sungai Serayu, Jawa Tengah, dalam keadaan tak bernyawa.

Orangtua menunjukan foto Salsabila dan Handi Harisaputra saat ditemui di rumahnya di Desa Ciaro Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung, Selasa (14/12/2021).
Orangtua menunjukan foto Salsabila dan Handi Harisaputra saat ditemui di rumahnya di Desa Ciaro Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung, Selasa (14/12/2021). (Tribun Jabar/ Lutfi)

"Awal mengetahui dari pihak Polresta Bandung, memberi kabar dan meminta ciri-ciri korban."

"Namun, saya lihat kan yang ditemukan pertama Handi, saya yakin mayat yang ditemukan adalah handi," ucapnya.

Kemudian, kata Deden, pihaknya bertanya-tanya kepada pihak kepolisian Salsabila bagaimana.

"Awalnya hanya menjawab doakan saja, ternyata Salsa juga ditemukan," kata dia.

Baca juga: Permintaan Maaf KSAD Dudung kepada Keluarga Handi-Salsabila, Janji Kawal Proses Hukum 3 Oknum TNI AD

Keluarga Berterimakasih kepada Jajaran TNI

Deden mengaku sangat terharu dan berterimakasih kepada KSAD, Panglima TNI, beserta jajarannya, yang antusias memberikan perhatiannya hingga datang ke rumahnya.

Deden juga berterimakasih, kepada pihak kepolisian mulai dari tingkat Polsek hingga Polri yang telah membantunya.

Untuk hukuman pelaku, Deden menyebut, ia dan keluarganya sangat percaya kepada Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad) dan Polisi Militer Kodam (Pomdam) III/Siliwangi.

"Saya dipanggil untuk dimintai keterangan, maka saya sangat percaya dengan begitu detailnya pertanyaan."

"Saya, kakak saya, semua saksi ada 9 orang dipanggil ke sana, saya sangat percaya," kata Deden.

Deden mengungkapkan, sangat percaya pelaku akan dihukum dengan adil sesuai aturan.

"Beliau menyebut akan ditindak sesuai prilakunya," ucapnya.

Kronologi Pembuangan Jasad Handi dan Salsabila

Sebelumnya diberitakan, hasil penyelidikan terkait kasus kecelakaan dan pembuangan jasad sejoli Handi (17) dan Salsabila (14) diungkap Markas Besar (Mabes) TNI.

Dari penyelidikan pada Jumat (24/12/2021) terungkap, tiga anggota TNI AD yang terlibat adalah Kolonel Infanteri Priyanto, Kopda Andreas Dwi Atmoko, dan Koptu A Sholeh.

Seoraing pelaku, yakni Koptu A Sholeh mengungkapkan kronologi pembuangan jasad sejoli di Sungai Serayu, Jawa Tengah.

Ia mengaku sempat memberikan saran kepada Kolonel P agar membawa kedua korban ke rumah sakit.

Namun, saran tersebut ditolak oleh Kolonel P.

Akhirnya Kolonel P mengambil alih kemudi mobil yang ditumpangi ketiga pelaku dari tangan Koptu A Sholeh.

Kemudian, mobil itu dikemudikan oleh Kolonel P untuk kembali melanjutkan perjalanan ke kediamannya yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca juga: Pakar Sebut Ada 3 Kemungkinan Mengapa Oknum TNI Buang Jasad Sejoli, Bukan Dibawa ke Rumah Sakit

"Sesampainya di daerah Cilacap, sekitar pukul 21.00 WIB, Kolonel P memerintahkan untuk membuang kedua korban ke dalam Sungai Serayu dari atas jembatan," ujar Kopral Dua A dalam keterangannya, Minggu (26/12/2021), dilansir Tribun Jateng.

Lebih lanjut, selama perjalanan usai membuang korban, Kolonel P juga disebut telah memberikan perintah kepada dua pelaku lainnya agar tidak menceritakan kejadian tersebut.

"Dalam perjalanan, Kolonel P mengatakan bahwa kejadian tersebut jangan diceritakan kepada siapa pun agar dirahasiakan," tutur Kopral Dua A tersebut.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa para pelaku sengaja membuang korban ke sungai dan lantas berusaha menutupi aksinya itu.

Baca juga: Kondisi Jasad Sejoli Korban Tabrakan Nagreg: 1 Tewas di TKP, Lainnya Diduga Dibuang saat Masih Hidup

Adapun terungkap ketiga pelaku berdinas di tempat yang berbeda-beda.

Kolonel Infanteri P berdinas di Korem Gorontalo, Kodam Merdeka.

Sementara itu, Kopral Dua DA berdinas di Kodim Gunung Kidul, Kodam Diponegoro.

Kemudian, Kopral Dua Ahmad berdinas di Kodim Demak, Kodam Diponegoro.

(Tribunnews.com/Maliana, TribunJateng/Galih Permadi, TribunJabar.id/Lutfi Ahmad Mauludin)

Berita lain terkait Sejoli Tewas Tertabrak Mobil

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas