Pesan Pelatih Biliar Sumut ke Edy Rahmayadi: Jangan Arogan Kalau Jadi Pemimpin
Pelatih Biliar Sumut Khairuddin Aritonang meminta Gubernur Sumut Edy Rahmayadi tak bersikap arogan.
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Dalam video yang beredar, tampak Edy Rahmayadi yang berpidato di depan memanggil Khairuddin Aritonang ke depan karena tidak bertepuk tangan saat dia berpidato.
Mirisnya Edy Rahmayadi menjewer telinga Khairuddin Aritonang layaknya seorang guru menjewer telinga anak SD yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah.
"Pelatih gak tepuk tangan. Gak cocok pelatih ini. Berdiri yang benar kau. Sontoloyo kau. Udah pulang, tak usah dipanggil lagi. Kalau ngak suruh keluar. Tak usah di sini," ujar Edy Rahmayadi.
Diketahui bahwa dalam PON beberapa waktu lalu, cabor biliar menyumbang medali yang cukup signifikan.
Dilansir website resmi PON Papua, cabor biliar Sumut menyumbang 12 medali. Dengan rincian 5 perak dan 7 perunggu.
Dari peringkat perolehan medali, cabor biliar berada di peringkat 5 sebagai penyumbang medali terbanyak bagi Sumut.
Wushu berada di peringkat 1, disusul Atletik, Tarung Derajat dan Tinju di peringkat 2, 3 dan 4.
Baca juga: KRONOLOGI Gubernur Sumut Jewer Pelatih Biliar yang Tak Tepuk Tangan, Coki: Apa yang Sudah Dia Beri?
Penjelasan Khairuddin Aritonang
Pelatih Biliar Khairuddin Aritonang merasa heran ketika ia dipanggil Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dalam kegiatan pemberian tali asih atau bonus kepada atlet Sumut peraih medali pada PON Papua.
Pria yang akrab disapa Coki ini pun di panggil oleh Gubernur karena tidak tepuk tangan saat Edy Rahmayadi usai berpidato.
"Jadi semua atlet dan pelatih dipanggil dan berkumpul di Aula Tengku Rizal Nurdin," katanya saat dihubungi www.tribun-medan.com, Senin (27/12/2021) malam.
Coki pun langsung memisalkan kepada wartawan Tribun Medan.
"Kaulah dulu, aku bicara terus semua tepuk tangan dan kau tidak. Terus kau kupanggil. Nah, apakah mau kau jawab karena pertanyaan ku, kenapa kau tak tepuk tangan? Begitulah kira-kira kejadian di Aula Tengku Rizal Nurdin yang aku alami," ujar Coki menjelaskan.
Lagi-lagi, Coki pun merasa heran kenapa dirinya dipanggil dan dimarahi di depan orang banyak hanya karena tidak tepuk tangan.