Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polres Demak Ungkap Kasus Pemalsuan Uang Saat Bongkar Kasus Pembunuhan Balita

Di kontrakan daerah Mangunjiwan, pelaku juga mengeroyok ayah Raden Darma dan menyandera anaknya

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Polres Demak Ungkap Kasus Pemalsuan Uang Saat Bongkar Kasus Pembunuhan Balita
TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV PRADANA
Kapolres Demak, AKBP Budi Adhy Buono, menginterogasi pelaku pembunuhan balita di Demak yang juga mencetak uang Rupiah palsu senilai ratusan juta, saat konferensi pers di Mapolres Demak, Rabu (29/12/2021). 

Laporan Wartawan Tribun Jateng Reza Gustav Pradana

TRIBUNNEWS.COM, DEMAK - Tujuh pelaku pencetak dan pengedar uang rupiah palsu diamankan Polres.

Jika uang itu asli bisa mencapai nilai hingga ratusan juta.

Pelaku itu sudah setahun mencetak uang palsunya di sebuah kontrakan di Mangunjiwan Kabupaten Demak.

Terbongkarnya sindikat uang palsu tersebut merupakan hasil pengembangan penyelidikan polisi dari pembunuhan terhadap seorang balita bernama Raden Darma Wijaya (1 tahun 9 bulan) pada 21 Desember 2021 lalu.

Pada pemberitaan sebelumnya, di kontrakan daerah Mangunjiwan, pelaku juga mengeroyok ayah Raden Darma dan menyandera anaknya.

Terungkap para pelaku melakukan kejahatannya di sana selama setahun.

Berita Rekomendasi

“Setelah kami lakukan penyidikan di rumah kontrakan pelaku, terdapat alat-alat percetakan berupa komputer, alat press, printer dan sebagainya,” ungkap Kapolres Demak, AKBP Budi Adhy Buono saat konferensi pers di Mapolres Demak, Rabu (29/12/2021).

Baca juga: Kesal Istrinya Pergi, Pria di Surabaya Aniaya Anaknya yang Masih Balita

Total uang palsu yang sudah diedarkan sebanyak Rp 600 juta.

Ketujuh pelaku tersebut yakni M Nasirun (33), M Saerofi alias Doyok (30) yang membunuh Raden Darma, M Khoirul Anwar (24), M Rifqi Rosadi, dan Wono Khoirun

Semula empat pelaku ditangkap di Kota Semarang seusai peristiwa pembunuhan terhadap balita tersebut.

Kemudian tiga pelaku sisanya ditangkap di Kendal.

“Di mana di Kendal juga terdapat rumah kontrakan dengan peralatan yang sama untuk mencetak uang palsu,” imbuh AKBP Budi.

Pelaku terkenal pasal atas tindak pidana pemalsuan uang rupiah dan ancaman penjara paling lama 15 tahun.

Kapolres Demak, AKBP Adhy Buono, mengungkapkan bahwa Doyok bersama teman-temannya sebelumnya berencana menghabisi ayah korban, yakni Farid Efendi (42), hingga kemudian mengeroyoknya di kontrakannya di Mangunjiwan Demak.

Para pelaku diketahui memiliki masalah pribadi dengan Farid.

AKBP Budi mengatakan bahwa Farid bersama istri dan dua anaknya yang merupakan warga Samarinda, Kalimantan Timur sedang berbisnis dengan para pelaku di Demak selama dua pekan terakhir.

Farid tengah tidur bersama Raden Darma, kemudian dipukuli oleh pelaku dengan balok kayu hingga anaknya bangun dan menangis.

“Jadi mereka takut. Saat mereka melakukan aksinya melakukan pengeroyokan kepada bapak dari anak tersebut, anak ini melihat sehingga mereka memiliki pikiran anak tersebut bisa menjadi saksi.

Baca juga: Seorang Balita Tewas Dibunuh Tiga Penculik di Demak, Jasadnya Ditemukan di Semak-semak

Anak tersebut kemudian dibawa ke mobil dan pelaku kabur ke arah Guntur,” tuturnya di Mapolres Demak, Kamis (23/12/2021) hari ini.

Berdasarkan pengakuan pelaku, saat berada di dalam mobil Raden Darma menangis sambil menjerit dan memanggil-manggil ayah dan ibunya.

Hal itu yang membuat pelaku tega membekap kemudian membunuh balita tersebut agar diam.

Para pelaku kemudian membuang jenazah Raden Darma ke sebuah semak-semak di Desa Sidoharjo, Kecamatan Guntur.

Saat petugas Tim Penyelam BPB Linmas dan Tim Rescue PMK Surabaya melakukan proses evakuasi bayi GSA di lokasi.
Saat petugas Tim Penyelam BPB Linmas dan Tim Rescue PMK Surabaya melakukan proses evakuasi bayi GSA di lokasi. (TRIBUNJATIM/istimewa)

Dari kata Doyok, ia membunuh anak tersebut karena tidak memiliki tata krama.

“Aslinya ya aku nggak tega. Cuma beberapa hari ini nggak sopan. Bicaranya sering aneh dan kaya nggak ada tata kramanya,” katanya saat ditanya AKBP Budi.

"Kalau saat di mobil, berhubung dia teriak-teriak itu lalu takut, panik, namanya orang kan panik," kata dia lagi.

Terkait permasalahan pelaku dengan Farid, lanjut AKBP Budi, Doyok meyakini bahwa Farid memiliki ilmu hitam lantaran Doyok dan keluarganya sering merasa sakit seperti sesak napas, pegal-pegal dan lain-lain.

Selain itu, mereka mencurigai Farid karena sempat mengobrol dengan Polisi dan timbul pikiran bahwa Farid akan melaporkan para pelaku ke Polisi karena ia curiga para pelaku memproduksi uang palsu

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Terbongkar, Pelaku Penculikan-Pembunuhan Balita di Demak Juga Cetak Uang Palsu Ratusan Juta

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas