Tahanan Kasus Narkoba Polsek Medan Kota Meninggal: Korban Sempat Minta Uang Kebersamaan ke Keluarga
Tahanan narkoba Polsek Medan Kota bernama Zailani meninggal dunia setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Peristiwa meninggalnya tahanan di Polrestabes Medan kembali terjadi dan sontak jadi sorotan publik.
Kini, tahanan narkoba Polsek Medan Kota bernama Zailani meninggal dunia setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
Zailani merupakan tahanan kasus narkoba, yang ditangkap di kawasan Jalan Multatuli, Kecamatan Medan Kota, pada 11 Oktober 2021 silam.
Setelah ditangkap, Zailani pun dilimpahkan ke sel tahanan Polrestabes Medan.
Namun, pemindahannya tersebut tidak diberitahukan kepada keluarga Zailani.
Baca juga: Mengaku Menyesal Anggota Komplotan Pencuri Motor Menangis di Ruang Tahanan Polres Bangli
Menurut Feni, istri Zailani, selepas ditangkap dirinya sempat menjenguk suaminya ke Polsek Medan Kota.
Tetapi, setelah itu dirinya tidak pernah lagi mengetahui kabar suaminya.
"Setelah ditangkap dua hari kemudian saya datang ke Polsek Medan Kota. Saat itu dia (Zailani) ngaku dihajar, tapi nggak dikasih tau siapa yang hajar," kata Feni kepada Tribun Medan, Rabu (29/12/2021).
Setelah itu, ia mengaku juga sempat disuruh untuk menyiapkan uang sebesar Rp 25 juta oleh Juru Periksa (Juper), untuk bisa membebaskan suaminya.
Namun, hal tersebut tidak dipenuhinya lantaran dirinya tidak memiliki uang sebanyak itu.
Baca juga: Panglima TNI: Kolonel P Ditahan di Tahanan Militer Tercanggih di Jakarta
Ia mengatakan bahwa itu adalah momentum saat terakhir kali melihat suaminya.
Bahkan ketika suaminya dipindahkan ke Polrestabes Medan juga dirinya tidak mendapatkan kabar.
Namun, sebelum suaminya dikabarkan masuk ke rumah sakit bhayangkara Medan, Zailani sempat menelepon istrinya meminta uang sebanyak Rp 2 juta, pada November 2021 silam.
"Uang kebersamaan katanya, jadi saya bilang nggak ada duit, tunggu ya saya cari pinjaman saya bilang. Kalau nggak ada dibilangnya, dia dipukuli terus sama orang ini katanya," tuturnya.
Feni mengatakan, pada tanggal 23 Desember 2021 dirinya mendapatkan kabar bahwa suaminya telah kritis dan sedan dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
"Polisi itu datang ke tempat adik saya, bilang kalau Zailani sudah kritis, di rumah sakti brimob, jadi saya cek kesana. Dia dirawat di ruangan yang buruk, kondisinya sudah tidak bergerak," katanya.
Karena kondisinya makin memburuk, Dokter pun memindahkan almarhum ke ruang ICU untuk dilakukan perawatan medis.
Feni mengaku, saat melihat suaminya kondisinya telah mengalami sejumlah luka di bagian tubuhnya.
"Kalau liat secara logika, secara pribadi ini seperti macam dipukuli, dicekik atau diapa gitulah, macam disulut-sulut api rokok luka nya, ada yang bolong-bolong, ada yang ini gosong lukanya," ucapnya.
Baca juga: Suami di Palembang Nekat Bakar Istri: Dia Bilang Tidak Pernah Bahagia Selama Menikah Sama Saya
Ia mengatakan, setelah menjalani perawatan selama tiga hari, pada 26 Desember 2021 Zailani pun meninggal dunia.
"Meninggalnya sekira jam 10 pagi. Prosesnya panjang sampai jam 02.00 WIB kami ditahan disana. Disuruh tanda tangan surat bahwasanya kalau kami dari keluarga nggak bisa nuntut orang itu, saya tanda tangani saya berpikiran karena supaya suami saya cepat pulang," pungkasnya.
(Alfiansyah)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Ini Komunikasi Terakhir Tahanan Polsek Medan Kota yang Tewas, Sempat Minta Uang Kebersamaan