Fakta Rekonstruksi Kasus Nagreg di Jembatan Sungai Tajum, Handi dan Salsa Dibuang Hampir Bersamaan
Para penabrak Handi dan Salsabila membuang jasad korban ke Sungai Tajum, anak Sungai Serayu.
Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Tiga oknum TNI AD penabrak Handi dan Salsabila dalam kasus kecelakaan di Nagreg, Kabupaten Bandung, menjalani rekonstruksi pada Senin (3/1/2022).
Ketiganya yakni Kolonel Infanteri Priyanto, Kopda Andreas Dwi Atmoko, dan Koptu Achmad Sholeh.
Sementara itu, korban digantikan alat peraga berupa dua boneka.
Selain Nagreg, mereka juga menjalani reka ulang di Jembatan Sungai Tajum, Jalan Raya Rawalo, Desa Menganti, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas.
Baca juga: Pakar Hukum Pidana Sebut 3 Oknum TNI Pelaku Tabrak Lari Nagreg Sulit Mengelak Tuduhan Pembunuhan
Baca juga: Apresiasi Aparat, Pakar Nilai Penanganan Kasus 3 Oknum TNI Buang Sejoli di Nagreg Super Cepat
Dirangkum Tribunnews.com, berikut fakta-fakta terkait rekonstruksi di Jembatan Sungai Tajum:
Jasad Korban Dibuang dari Atas Jembatan
Ketiga tersangka memperagakan adegan dalam pengawalan ketat tentara.
Seperti di Nagreg, rekonstruksi di Banyumas ini juga dilakukan oleh Penyidik Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad).
Proses rekonstruksi dimulai pukul 14.05 WIB dengan durasi sekitar 20 menit.
"Ada beberapa adegan yang diperagakan tapi TKP-nya berada di Jembatan Menganti ini," ujar Dandim 0701 Banyumas, Letkol Inf Chandra, dikutip dari TribunJabar.id, Selasa (4/1/2022).
Di sanalah para penabrak Handi dan Salsabila membuang jasad korban ke Sungai Tajum, anak Sungai Serayu.
Baca juga: POPULER Regional: Rekontruksi 3 TNI Tabrak Sejoli di Nagreg | Bahar bin Smith Resmi Jadi Tersangka
Baca juga: Ibu Salsabila Teteskan Air Mata Saat Saksikan 3 Oknum TNI Jalani Rekonstruksi Tabrak Lari di Nagreg
Korban Dibuang dalam Waktu Hampir Bersamaan
Dilansir Kompas.com, mobil pengganti Isuzu Panther hitam bernomor polisi B 300 Q yang digunakan untuk membawa korban datang dari arah selatan, yakni Cilacap.
Sesampainya di lokasi kejadian, mobil tersebut berhenti di tengah jembatan.
Ketiga tersangka membuang korban perempuan ke sungai dari sisi barat jembatan.
Korban dibuang dengan posisi kepala terlebih dahulu.
Tak berselang lama, korban laki-laki dibuang di titik yang sama dengan posisi kaki terlebih dahulu.
Baca juga: Reaksi Orangtua Salsabila Saksikan Rekonstruksi Kecelakaan di Nagreg, Berharap Pelaku Dihukum
Baca juga: 3 Oknum TNI Pelaku Tabrak Lari di Nagreg Jalani Rekonstruksi, Terungkap Omongan Pelaku Saat Kejadian
Jarak antara Lokasi Rekonstruksi
Diberitakan TribunJabar.id, sungai tempat kedua korban dibuang merupakan tempat penambangan pasir.
Lalu, Sungai Tajum merupakan anak aliran Sungai Serayu tempat jasad sejoli ini ditemukan.
Jembatan itu berdiri di atas jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap.
Jarak antara lokasi rekonstruksi pertama dengan lokasi rekonstruksi kedua sekitar 6 jam perjalanan darat.
Saat berlangsung rekonstruksi, warga hanya bisa melihat dari jarak jauh.
Baca juga: Detik-detik Kolonel Priyanto Disoraki Warga saat Rekonstruksi di Nagreg: Diborgol & Berbaju Tahanan
Baca juga: Rekonstruksi Kecelakaan Handi-Salsa di Nagreg: 3 Oknum TNI Peragakan 5 Adegan hingga Disoraki Warga
Seperti diketahui, Handi dan Salsabila tertabrak mobil yang ditumpangi tersangka pada 8 Desember 2021 lalu.
Masyarakat di sekitar lokasi kecelakaan sempat mengira para pelaku akan membawa korban ke rumah sakit.
Namun, pihak keluarga tak kunjung menemukan kedua korban di seluruh rumah sakit.
Pada 11 Desember 2021, kedua korban ditemukan dalam kondisi meninggal di dua lokasi berbeda.
Handi ditemukan di Sungai Serayu di Banyumas, sementara jasad Salsabila ditemukan di aliran Sungai Serayu di Cilacap.
Baca juga: Kolonel P Dinilai Berusaha Bohong soal Tabrakan Nagreg, Kini Ditahan di Penjara Militer Tercanggih
Baca juga: Kolonel Priyanto Tolak Saran Bawa Sejoli Korban Tabrakan di Nagreg ke RS, Langsung Ambil Alih Kemudi
Berdasarkan hasil autopsi, korban Salsabila tewas saat kecelakaan karena luka parah di bagian kepala akibat benturan keras.
Sementara, Handi diduga dibuang dalam kondisi hidup.
Dugaan ini berdasarkan temuan pasir yang memenuhi saluran pernapasan korban.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJabar.id/Permata Putra Sejati) (Kompas.com/Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain)