Kasus Jewer Telinga Pelatih Biliar, POBSI Sumut: Gaya Kepemimpinan Edy Rahmayadi Memang Begitu
POBSI Sumut mengatakan tidak tersangkut permasalahan antara Khairuddin Aritonang alias Choki dengan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.
Editor: Erik S
POBSI Sumut kata Salomo sudah pernah mendapat bantuan empat unit meja biliar dari Pemprov melalui Dispora Sumut dan KONI Sumut yakni meja divisi pool, snooker dan caroom, hingga sekarang meja biliar tersebut masih layak digunakan.
Terpisah, Ketua Harian Pengprov POBSI Sumut yang juga Pelatih Kepala POBSI Sumut Achmad Fadil Nasution mengatakan, kasus yang dialami Coki harus dipisahkan dengan keberadaan Pengprov POBSI Sumut secara organisasi.
Kasus Coki kata Fadil adalah persoalan pribadi yang tidak ada sangkut pautnya dengan POBSI secara organisasi.
Hanya saja kata Fadil, yang bersangkutan pernah menjadi pelatih Biliar Sumut sehingga dikaitkan dengan organisasi POBSI.
"Kami dalam hal ini tidak berkewajiban melakukan pembelaan terhadap Coki secara organisasi," ucap Fadil.
Fadil menambahkan, sebagai teman yang sama-sama pernah menjadi pelatih Biliar Sumut, ia bersama Ketua Umum Pengprov POBSI Sumut, Salomo TR Pardede telah memberikan saran kepada Coki untuk "cooling down" dan melakukan upaya mediasi.
Namun menurutnya yang bersangkutan tetap teguh pada pendiriannya.
Soal perhatian dan bantuan Pemprov Sumut, Fadil mengaku, POBSI Sumut telah mengalami perbaikan dan peningkatan. Seperti uang pembinaan atlet berupa honor dan peningkatan terhadap pelatih.
Baca juga: Resmi Dilaporkan ke Polisi Terkait Dugaan Penghinaan, Begini Respons Gubernur Edy Rahmayadi
"Saya sebagai pelatih harus jujur mengatakan bahwa bantuan dan fasilitas yang kami terima selama ini sudah semakin baik," katanya.
Jadi kata Fadil, persoalan yang dialami Coki biarlah diposisikan secara proporsional dan masyarakat pasti bisa menilai duduk persoalan sebenarnya.
Intinya, Fadil menegaskan hubungan POBSI Sumut dengan KONI Sumut pasca kejadian tersebut tetap solid dan tidak mengganggu komitmen POBSI Sumut untuk tetap membina atlet menyongsong PON XXI 2024 mendatang.
Untuk diketahui sebelumnya, Gubernur Edy Rahmayadi membuat heboh se-isi Aula Tengku Rizal Nurdin lantaran menjewer kuping pelatih biliar Sumatra Utara, Khairuddin Aritonang alias Coki.
Insiden jewer kuping terjadi saat Gubernur Edy Rahmayadi menyerahkan bonus bagi para pelatih dan atlet peraih medali pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, Senin (27/12/2021) lalu.
(Muhammad Ardiyansyah)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul INSIDEN Pelatih Biliar Dijewer Gubernur Edy, POBSI Akhirnya Buka Suara
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.