Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Zulkha Tarik Ibunya dari Dapur, Empat Rumah Hancur Diterjang Longsor

Tebing sepanjang 15 meter dengan ketinggian 8 meter di belakang rumah milik Zulkha Meitria (42), dan Suko Siswanto ambrol.

Editor: cecep burdansyah
zoom-in Zulkha Tarik Ibunya dari Dapur, Empat Rumah Hancur Diterjang Longsor
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
Warga melihat kondisi rumah tetangganya yang mengalami longsor pasca diguyur hujan deras, Jumat (7/1/2022). 

TRIBUNNEWS.COM,KENDAL - Sebanyak empat rumah di RT 02 RW 04 Perumahan Villa Siberi, Desa Banjarejo, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal rusak akibat bencana longsor.

Tebing sepanjang 15 meter dengan ketinggian 8 meter di belakang rumah milik Zulkha Meitria (42), dan Suko Siswanto ambrol hingga menimpa dua rumah di bawahnya.

Material bangunan dua dapur dan satu kamar menghantam dapur dua rumah milik Bintaro (40) dan Siti Indarti hingga ludes.

Bencana tersebut terjadi pada Kamis (6/1) sore, sekitar pukul 15.00, setelah hujan deras mengguyur wilayah Boja selama beberapa jam.

Seorang korban, Zulkha Meitria (42) mengatakan, bencana itu terjadi cukup cepat saat ia berada di kamar mandi, sedangkan ibunya sedang memasak di dapur.

Ia mengaku mendengar suara retakan bangunan rumahnya dari dalam kamar mandi ketika hujan berlangsung.

Seketika, Zulkha keluar kamar mandi dan menarik ibunya yang berada di dapur untuk lari ke ruang tengah.

Berita Rekomendasi

"Sangat cepat, untungnya masih bisa narik ibu sebelum dapur dan kamar belakang saya longsor. Alhamdulillah enggak kerobohan (tertimpa reruntuhan-Red)," katanya, Jumat (7/1).

Zulkha menyebut, saat kejadian berlangsung ada empat orang di dalam rumahnya, semuanya dalam keadaan selamat, meski barang-barang perlengkapan dapurnya tertimbun tanah dan material longsor reruntuhan bangunan.

Ia pun langsung berlari ke rumah sampingnya yang juga terkena dampak longsor.

"Rumah samping juga semua selamat, enggak ada korban. Cuma rugi materi saja untuk berbenah rumah nanti," ujarnya.

Korban lain, Bintaro (40) menyebut, hujan sering mengguyur wilayahnya hampir setiap hari dalam beberapa pekan terakhir, termasuk saat kejadian longsor yang mengakibatkan empat rumah rusak.

Saat kejadian, Bintaro sedang berada di dalam kamar bersama anak-anaknya, sedangkan istrinya berada di ruang tengah.

Ia mengaku terkejut dengan suara gemuruh di belakang rumahnya. Seketika ia mengajak keluarganya keluar dari bangunan yang ditempatinya.

"Kaget banget dengar suara keras dari belakang rumah. Saya tengok, ternyata longsor, di rumah atas sudah ada ibu-ibu yang nangis," tuturnya.

Bintaro pun langsung lari ke rumah atas dan memastikan semua orang sudah dievakuasi. Ia kemudian teringat keluarga tetangganya yang juga menjadi korban reruntuhan longsor.

"Dari atas, saya turun ke rumah samping saya. Ternyata keluarga sedang keluar, hanya ada satu anak yang masih di dalam rumah, saya angkat keluar," jelasnya.

Baca juga: Mesin Parkir Puluhan Miliar di Kota Bandung Rusak Tak Berfungsi, Tarif Parkir Dinaikkan

Mengungsi
Semua keluarga korban mengungsi ke rumah kerabat masing-masing untuk mengantisipasi longsor susulan.

"Semua ngungsi ke tetangga, karena takut jika terjadi longsor susulan. Baru paginya kembali ke rumah untuk kerja bakti bersama warga lain," papar Bintaro.

Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal bersama pemerintah desa setempat membangun posko bencana di sekitar lokasi kejadian.

Meski tidak ada korban jiwa, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Ketua RT 02 RW 04, Perumahan Villa Siberi, Mardianto (40) mengatakan, perumahan tersebut merupakan bangunan pada 1995.

Dalam beberapa waktu terakhir, air hujan sering meluap dari perumahan gang pertama ke bangunan rumah di bawahnya.

Utamanya saat hujan deras mengguyur wilayahnya dengan intensitas waktu cukup lama.

Ia menduga, dampak matinya saluran air (selokan) di perumahan bagian atas menjadi penyebab air hujan tidak mengalir lancar, sehingga meluap ke perumahan bagian bawah, hingga mengakibatkan longsor.

Ia berharap, pemerintah daerah turut serta membantu penanganan dampak longsor itu agar bisa ditangani dengan cepat, mengingat musim hujan masih terus berlanjut di awal 2022.

"Pasca-kejadian, kami lakukan koordinasi dengan korban, pemerintah desa, dan warga untuk membuat selokan air dahulu. Untuk memperlancar air hujan agar tidak tersendat lagi," paparnya.

Atas saran BPBD Kendal, Mardianto turut serta meminta tetangga korban agar ikut mengungsi sampai situasi dan kondisi. aman.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kendal, Sigit Sulistyo menyampaikan, pihaknya sudah melakukan assessment untuk mendata kerugian yang dialami korban. Sehingga, perbaikan rumah bisa segera dilakukan dengan dibantu warga sekitar. (sam)

Baca juga: Mohctar Kusuma-atmadja Sediakan Pulau Galang bagi “Manusia Perahu” yang Malang

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas