Kronologi Ledakan Keras Tewaskan 1 Orang di Pandeglang, Rumah Hancur, Suara Ledakan hingga 10 Km
Saking kencangnya suara ledakan, warga sempat mengira bahwa ledakan tersebut merupakan letusan Gunung Anak Krakatau.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BANTEN - Ledakan keras melanda Kampung Cisaat, Desa Tangkilsari, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Pandeglang, Banten, Minggu (9/1/2022) malam.
Ledakan yang bersumber dari rumah warga tersebut menewaskan satu orang berinisial UL (38).
Bunyi ledakan disebut sangat kencang hingga terdengar dalam radius 10 kilometer.
Saking kencangnya suara ledakan, warga sempat mengira bahwa ledakan tersebut merupakan letusan Gunung Anak Krakatau.
"Warga kaget, mengira letusan Gunung Anak Krakatau, pada masuk ke dalam rumah dan menangis," kata Iyan Sofyan, warga Citangkil yang berjarak 6 kilometer dari tempat kejadian ledakan, Senin (10/1/2022).
Iyan mengatakan, saat ledakan terjadi, dirinya sedang dalam perjalanan pulang dari tempat kerja.
Baca juga: Kebakaran Tempat Karaoke di Salatiga, Saksi: Setelah Ledakan, Muncul Percikan Api, Semua Lampu Padam
Dia tidak mendengar langsung, namun ditelepon oleh kerabatnya untuk segera pulang ke rumah, karena terdengar bunyi ledakan.
Iyan mengatakan, saat dirinya tiba di rumah, warga di lingkungan kampungnya sedang siaga, bersiap mengungsi, karena khawatir terjadi tsunami apabila ledakan tersebut betul dari Gunung Anak Krakatau.
"Rumah dekat laut, tapi posisinya berada di ketinggian, tapi warga tetap siaga dan siap mengungsi," kata dia.
Tidak lama kemudian, dirinya mendapat informasi bahwa ledakan tersebut bukan dari Gunung Anak Krakatau, namun bersumber dari rumah warga di Kampung Cisaat.
Camat Cimanggu Hadi Fatoni mengatakan, usai kejadian memang sempat muncul kepanikan dari warga setempat.
Namun hanya berlangsung sebentar dan kemudian kondusif saat mereka sudah mengetahui sumber ledakan.
Warga bersama aparat sipil kemudian melakukan pengecekan ke sumber ledakan dari sebuah rumah.
Saat dicek, ditemukan satu orang tewas dalam kondisi tubuh yang sudah tidak utuh.