Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Seorang Suami di Palembang Siram Istri dan Anaknya Menggunakan Air Keras, Ini Kronologinya

Seorang istri bersama anaknya di Palembang, Sumatera Selatan menjadi korban penyiraman air keras.

Editor: Erik S
zoom-in Seorang Suami di Palembang Siram Istri dan Anaknya Menggunakan Air Keras, Ini Kronologinya
dw.com
ILUSTRASI Air keras Seorang istri bersama anaknya di Palembang, Sumatera Selatan menjadi korban penyiraman air keras. 

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG-  Seorang istri bersama anaknya di Palembang, Sumatera Selatan menjadi korban penyiraman air keras.

Korban adalah Susanti Hariyani (30), dan anaknya DA (7). 

Dikutip dari Kompas.com, pelaku adalah suami Susanti. 

Akibat disiram air keras, kedua korban mengalami luka bakar di wajah dan dada kini menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang.

Peritstiwa itu terjadi di rumah korban yang berada di Jalan Aman, Kelurahan Srijaya, Kecamatan Alang-alang Lebar, Palembang, Jumat (6/1/2022) sekitar pukul 15.00 WIB.

Baca juga: Kakek Amaq Ditemukan Tak Bernyawa di Dalam Sumur, Diduga Korban Terjatuh Saat Hendak Mengambil Air

Susanti mengatakan, kejadian yang dialaminya berawal saat dirinya dibuntuti suami sirinya usai pulang dari bekerja.

Karena takut, Susanti lantas pergi ke rumah kakaknya dan meminta ibunya pulang ke rumah.

Berita Rekomendasi

Saat tiba di rumah, ternyata MYE sudah menunggunya di depan pintu. Pelaku lalu berteriak hendak membunuh korban sembari menyiramkan air keras ke tubuh korban.

DA yang mendengar ibunya menjerit langsung keluar rumah. Takut anaknya menjadi korban, Susanti langsung memeluk anaknya.

Baca juga: Bisa Mencemari Makanan, Ini Waktu yang Tepat untuk Membersihkan Air Fryer

“Saat saya disiram (air keras), anak saya di sebelah saya, jadi dia juga terkena di bagian muka. Saya kira awalnya air selokan, tapi ternyata air keras. Dia (MYE) setelah itu langsung kabur,” kata Susanti.

Sudah satu tahun berpisah

Kata Susanti, ia sudah satu tahun berpisah dengan YME karena tak tahan sering dipukuli oleh pelaku.

Namun, pelaku tak terima hingga akhirnya korban selalu diteror oleh YME.

"Dita tetap tidak mau, akhirnya saya selalu diteror terus," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas