Banyak Melahirkan Pejabat, Bangunan SDN 217 Pamenang Bolong-bolong Tak Dihiraukan Pejabat
Sungguh ironis SDN 217 Pamenang, Kabupaten Merangin, Jambi dibiarkan rusak berat, padahal banyak melahirkan pejabat seperti Asisten Setda.
Editor: cecep burdansyah
TRIBUNNEWS.COM, MERANGIN - Tembok dan atap seng, kusen tua yang sudah rusak di banyak bagian, tanpa daun jendela ataupun penutup dinding.
Itulah SDN 217 yang berada di Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.
Ironis. SDN 217 telah "melahirkan" banyak orang hebat, sementara bangunannya nyaris seperti rumah yang nyaris rubuh.
Siswa yang belajar pun terlihat dari luar. Begitu juga siswa yang sedang belajar bisa melayangkan pandangan ke luar karena tanpa penghalang.
Kepala SDN 217 Pamenang Merangin, Zamzami, mengungkapkan kondisi sekolah yang memprihatinkan itu sudah terjadi sejak lama.
"Ya memang seperti inilah kondisinya. Sudah sejak lama begini," katanya kepada Tribun Jambi yang menyambangi sekolah tersebut, Senin (10/1).
Zamzami mengaku telah berulang kali mengajukan permohonan untuk perbaikan gedung. Namun, sampai kemarin tidak kunjung ada kabar baik bagi para guru dan murid.
Sebelumnya, kata Zamzami, beberapa pejabat termasuk kepala dinas telah melihat bangunan sekolah itu. Tapi tak ada perubahan, hingga kini bangunan belum kunjung diperbaiki.
"Sudah pernah mengajukan, namun realisasinya belum," ujarnya.
Terakhir kali sekolah tersebut mendapatkan bantuan pembangunan pada 2019 lalu. Kala itu hanya tiga ruangan yang dapat digunakan untuk belajar.
Melahirkan Pejabat
Zamzami mengungkapkan sekolah tersebut telah banyak "mencetak" pejabat. Namun tidak adanya perhatian dari "orang-orang hebat" tersebut.
Orang hebat yang dimaksud seperti anggota DPRD Kabupaten Merangin, Asisten Setda.
Kepada sang kepala sekolah, para pejabat selalu memintanya mengajukan dan mengajukan, tapi hasilnya seperti yang terlihat saat ini.
Kini, bangunan yang memprihatinkan itu digunakan untuk proses belajar mengajar bagi siswa kelas II dan III.
Dia berharap Pemerintah Kabupaten Merangin memperhatikan kondisi bangunan sekolah dan segera melakukan perbaikan.
Berdasarkan pantauan Tribun Jambi, kondisi bangunan itu sangat memprihatinkan. Ruangan kelas tidak memiliki dinding, sehingga proses belajar mengajar tampak dari luar.
Belum lagi bangunan itu dikhawatirkan warga akan rubuh dan akan menimbulkan korban jiwa.
"Sewaktu waktu dapat menimpa siswa dan guru yang sedang belajar," ujarnya.
"Yang jelasnya, kalau ada pembangunan, luncurkanlah ke sekolah kami," kata Zamzami.
Kadisdik Prihatin
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Merangin, Nasution, mengatakan telah menemukan beberapa sekolah dalam kondisi kekurangan meubeler dan kondisi fisik memprihatinkan.
Terkait kondisi SDN 217 di Desa Tuo, Kecamatan Pamenang, Nasution mengaku merasa prihatin.
"Bukan hanya kecewa, sangat prihatin saya lihat. Keadaannya tidak layak," ujarnya.
Dia bilang, pihaknya segera akan memperbaikinya dan menambah ruang belajar bagi siswa.
Sebab menurut Nasution, kondisi bangunan tersebut sangat tidak layak untuk digunakan lagi.
"Insya Allah tahun ini, atau tahun depan, 2023, kita bangun melalui dana DAK (Dana Alokasi Khusus) atau ABPD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) kita," katanya.
Nasution mengungkapkan terdapat banyak kekurangan yang harus dipenuhi di sekolah tersebut.
"Banyak kurangnya di sekolah ini. MCK tidak ada, pagar tidak ada, meubeler kurang, padahal tinggalnya di ibukota kecamatan," katanya.
Dia mengatakan kondisi serupa, terjadi juga di beberapa sekolah di Kabupaten Merangin.
Dinas Pendidikan Kabupaten Merangin saat ini masih melakukan pendataan dengan turun ke sekolah-sekolah guna mengetahui langsung bagaimana kondisinya.
Dia menargetkan dalam waktu empat bulan ke depan semua sekolah dikunjungi. Nantinya, dari hasil kunjungan tersebut, diketahui permasalahannya masing-masing.
"Dengan turun langsung, kita mengetahui keadaan riil guru, kondisi fisik sekolah, keadaan anak," kata Nasution.
Dengan demikian, pihaknya akan dapat mengambil solusi atas permasalahan yang dihadapi masing masing sekolah.
Kurang Tenaga
Selain pembangunan gedung sekolah dan toilet, Kepala SDN 217 Desa Tuo, Zamzami, juga mengharapkan adanya penambahan tenaga kontrak dari kabupaten.
"Sebab dengan mengharapkan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang berjumlah Rp 9 juta, tidak cukup," tuturnya.
Untuk diketahui, jumlah siswa kelas II berjumlah tiga orang dan kelas III berjumlah enam orang. Jumlah keseluruhan berjumlah 34 orang. (win)
Baca juga: Tarung Pertaruhkan Gengsi, Tim Elite Persib vs Bali United Malam Nanti Akan Suguhkan Tarian Samba,