Tradisi Lingkaran Setan Pramuka SMAN 1 Ciamis, Siapa Paling Kuat dan Tahan Dipukul Jadi Pemimpin
Kegiatan 'Lingkaran Setan' oleh ekstrakurikuler Pramuka di SMAN 1 Ciamis berujung satu korban dirawat. Begini kronologinya.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
Mengutip Kompas.com, anak Mamay pun mengaku ia bersama 74 siswa lainnya diharuskan mengikuti tradisi 'Lingkaran Setan'.
Baca juga: Ciamis Lanjutkan Pembelajaran Tatap Muka Semua Tingkatan Mulai Pekan Depan
Baca juga: Puluhan Lapak di Pasar Ciamis Jawa Barat Hangus Terbakar
"Anak disuruh bikin yang namanya Lingkaran Setan."
"Anak saling tempeleng antar sangga Penegas dan sangga lain, sesama kelas 10," terang Mamay.
Lantas, bagi anak-anak yang fisiknya masih kuat, melakukan 'Lingkaran Setan' bersama pembina dari kelas XI dan XII.
Tradisi itu, ujar Mamay, dilakukan untuk menentukan pemimpin sangga.
Siapa yang bertahan paling akhir dan paling kuat dipukul, dia lah yang menjadi pemimpin.
"Untuk ketua sangga. Mereka dijanjikan posisi ketua."
"Siapa yang fisiknya masih kuat itu terus dihantam," tandasnya.
Satu Siswa Dirawat
Dilansir TribunJabar, satu korban tradisi 'Lingkaran Setan' SMAN 1 Ciamis berinisial F harus dirawat di rumah sakit usai menjalani kegiatan tersebut.
F yang merupakan siswa kelas X SMAN 1 Ciamis, saat ini dirawat di RSUD Pandega Pangandaran.
Baca juga: Wanita di Ciamis Curi Dompet Jemaah Masjid, Modus Pura-pura Salat, Aksi Terekam CCTV
Baca juga: Pojok Kuliner Pikide Ciamis, Bertahan di Kala Pandemi dengan Kreativitas
Orang tua F, Ani Susani, mengungkapkan anaknya menjadi satu diantara empat siswa yang bertahan paling akhir.
Namun, keempat siswa itu mengalami lebam hingga sakit panas.
"Yang tetap kokoh adalah empat orang, yaitu anak berinisial M, E, dan juga anak Saya (F)," kata Ani saat ditemui di RSUD Pandega Pangandaran, Rabu (12/1/2022) sore.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.