Orang Tua di Sumba NTT Dianiaya Anak dan Menantu Karena Tidak Berikan ATM dan PIN
Umbu Roma Runu Wali (58) dipukul dan diseret anaknya karena tidak memberikan ATM berikut PIN.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, WAIBAKUL - Umbu Roma Runu Wali (58) dipukul dan diseret anaknya karena tidak memberikan ATM berikut PIN.
Warga Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur itu kini dirawat di rumah sakit akibat penganiayaan anak kandunya.
Dikutip dari Pos Kupang, Umbu dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Umbu Rara Meha Waingapu, Sumba Timur.
Direktur RSUD Umbu Rara Meha Waingapu, dr. Rudi Damanik melalui Kepala Bidang Pelayanan, Petrus Domu Wora, SKM mengatakan, pasien Umbu Roma Runu Wali dirujuk di rumah sakit milik pemerintah daerah Sumba Timur pada Sabtu, 15 Januari 2022 kemarin.
Baca juga: Gara-gara Minta Cerai, Istri di Tasikmalaya Dianiaya Suami, Korban: Sudah Tidak Ada Kecocokan Lagi
"Pasien dirujuk ke sini (RSUD Umbu Rara Meha) kemarin jam 11.30 pak," ujar Petrus Domu Wora saat dihubungi POS-KUPANG.COM.
Ia menyebut, berdasarkan keterangan dokter ahli bedah, dr. Andre, yang menangani pasien tersebut, kondisi pasien Umbu Roma Runu Wali makin membaik.
Saat ini, kata dia, pasien asal Desa Tarung Majaga, Kecamatan Katikutana Selatan itu dirawat di ruang Bougenville RSUD Umbu Rara Meha.
"Pasien tersebut sedang dirawat dengan baik oleh pihak RSUD URM. Kita berharap agar secepatnya mengalami kesembuhan," ujar Petrus Domu Wora.
Pelaku adalah anak dan menantu
Penganiayaan tersebut, bermula ketika korban yang sedang berbelanja di toko counter handphone (HP), Rizky Cell Waibakul didatangi anak dan menantunya, Jumat, 14 Januari 2022 sekitar pukul 13.00 Wita.
Anak bungsu dari dua bersaudara atas nama Saktiawan Umbu Kura Lena itu meminta uang, ATM beserta pin pada bapaknya.
Saat itu, korban akan membayar biaya pembelian Handphone.
Baca juga: Pelaku yang Menganiaya Anggota TNI hingga Tewas di Penjaringan Masih Jalani Pemeriksaan Intensif
"Mereka minta uang, ATM dan pinnya. Dan bapa sementara mau bayar HP, jadi mereka tiba-tiba datang, bicara minta ATM dan pin, karena si korban tidak kasih, jadi si anak langsung pukul dan seret keluar, injak sampai korban tidak sadarkan diri," ujar salah satu kerabat korban kepada POS-KUPANG.COM.
Korban yaang sempat pingsan setelah mendapat penganiayaan di counter, ditolong keluarga dan dibawa pulang ke rumah.
Namun pelaku masi mengikuti hingga ke rumah dan kembali menganiaya korban hingga pingsan. Korban yang pingsan ditinggalkan begitu saja oleh anak dan menantunya.
Korban sempat dirawat di RSUD Waibakul.
Baca juga: Pria Berusia 31 Tahun di Tambora Jakarta Aniaya Balita, Dipicu Pelaku Dendam pada Ayah Korban
Namun karena kondisi korban kejang-kejang dan tidak sadarkan diri maka dirujuk ke RSUD umbu Rara Meha, Sumba Timur. (*)
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Ayah Korban Penganiayaan Anak Kandung di Waibakul Dirawat di RSUD Umbu Rara Meha Waingapu
.
Penulis: Ryan Nong