Terungkap Motif Suami Habisi Istri di Semarang, Emosi Disuruh Cari Kerja, Pelaku: Dia Minta Dibunuh
Motif suami yang tega menghabisi nyawa istrinya di Kota Semarang, Jawa Tengah akhirnya terungkap.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Motif suami yang tega menghabisi nyawa istrinya di Kota Semarang, Jawa Tengah akhirnya terungkap.
Kanifah alias Andre (33) nekat membunuh ES (27) karena sakit hati disuruh mencari pekerjaan.
Aksi pembunuhan itu dilakukan Andre di kamar kosnya di Jalan Srinindito Baru, Kelurahan Ngemplak Simongan, Kota Semarang, Sabtu (15/1/2022).
Ia kemudian ditangkap pada sore harinya saat mendatangi lokasi kejadian bersama anaknya.
Saat dihadirkan di Polrestabes Semarang, kaki kanan tersangka diperban karena dihadiahi timah panas polisi.
Ia juga berlagak linglung saat ditanya Kapolrestabes Kombes Pol Irwan Anwar.
Baca juga: FAKTA-FAKTA Anggota TNI Tewas Dikeroyok di Waduk Pluit, Kronologi hingga Reaksi Panglima TNI
Baca juga: Fakta-fakta Pria di Sumsel Tewas Diterkam Buaya, Diserang saat Cari Sinyal untuk Telepon Keluarganya
Tersangka mengaku nekat membunuh istrinya karena emosi diminta mencari kerja.
Ia menolak permintaan istrinya itu karena sedang tidak sehat dan diminta untuk berobat.
"Hal itulah membuat tersinggung dan membunuh istri," kata tersangka saat dihadirkan di Polrestabes Semarang, Senin (17/1/2022), sebagaimana dilansir Tribun Jateng.
Selain itu, kata dia, sang istri kerap marah-marah karena dia seorang pengangguran.
"Iya benar, istri saya juga sering marah-marah karena saya menganggur," terangnya.
Andre mengaku sakit kepala karena pernah mengalami kecelakaan.
Hal itu menyebabkan Andre kehilangan konsentrasi dan tidak bekerja.
Masih kata tersangka, karena diminta untuk bekerja, Andre meminta agar korban membunuhnya, karena sakit tak kunjung sembuh.
Namun, korban meminta agar pelaku membunuhnya.
"Iya benar, istri saya minta dibunuh akhirnya saya bunuh. Istri dibunuh di bagian leher," ungkapnya.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, pembunuhaan itu terjadi pukul 12.30 WIB.
Saat itu, korban yang merupakan karyawan konveksi sedang istirahat ke kos dengan dijemput tersangka.
"Namun, sesampainya di rumah terjadi percakapan yang menyebabkan pelaku tersinggung."
"Hal ini menyebabkan terjadinya peristiwa pembunuhan. Pelaku menusuk korban dengan menggunakan pisau," kata Irwan.
Baca juga: Suami yang Tega Bunuh Istri di Semarang Pencemburu Berat, Ibu Korban: Anak Saya Sampai Disumpah
Korban mengalami 14 luka tusukan
Sementara itu, Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Sardo Lumbatoruan mengungkapkan, tersangka membunuh korban dengan menusuk di bagian lehernya.
Korban sebelumnya sempat minta tolong ke tetangga kosnya. Namun, saat akan minta tolong, korba langsung ditusuk di leher.
"Waktu itu korban sempat minta tolong ke tetangganya dan bilang 'Mbak Yuni Tolong'."
"Namun, ketika ada respons itu langsung ditusuk di sini (leher), setelah itu korban jatuh dan ditusuk berulang-ulang," bebernya.
Dari hasil autopis, kata Donny, pelaku menusuk korban sebanyak 14 kali.
Saat itu, warga yang melihat kejadian tersebut tidak berani menolong karena pelaku membawa pisau.
"Warga yang melihat saat kejadian, pelaku sudah memegang pisau jadi tidak berani masuk rumah."
"Namun, saat pertama kali kejadian saksi memanggil Mbak Yuni, pelaku sudah berkali-kali menikam," terangnya.
Baca juga: Gara-gara Minta Cerai, Istri di Tasikmalaya Dianiaya Suami, Korban: Sudah Tidak Ada Kecocokan Lagi
Baca juga: Orang Tua di Sumba NTT Dianiaya Anak dan Menantu Karena Tidak Berikan ATM dan PIN
Sempat ke rumah mertua usai membunuh
Setelah membunuh istrinya, pelaku menuju rumah mertuanya atau rumah orang tua korban di daerah Srinindito Timur.
Dengan kondisi pakaian masih bernoda darah dan sempat menangis, pelaku hendak mengejar anaknya yang berusia 4 tahun untuk dibawa kabur.
Demikian disampaikan Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Sardo Lumbatoruan.
"Saksi lainnya sekitar pukul 13.00 WIB melihat suami korban datang ke rumah orangtua korban saat bertemu dengan anaknya dengan keadaan noda darah di baju dan celananya."
"Ketika ditanya mengapa hanya menjawab geleng dan menangis pergi membawa anaknya dan pergi dari rumah mertua," katanya, seperti dilansir Kompas.com.
Dari laporan polisi, korban ditusuk oleh pelaku menggunakan pisau lebih dari 5 kali.
Sementara pisau yang digunakan pelaku ditemukan oleh petugas Polsek Semarang Barat di lapangan.
"Korban berantem dengan suami terus ditusuk pisau. Ada lebih 5 tusukan."
"Dia (pelaku) pergi naik motor buang pisau, jemput anak di rumah mertuanya," terangnya.
Ditangkap saat kembali ke TKP
Mengutip Tribun Jateng, Ketua RT 11, Martoyo mengatakan, pelaku ditangkap saat kembali ke kosnya pada Sabtu sekira pukul 17.00 WIB.
Saat kembali ke kos, pelaku telah dipantau oleh Resmob Polrestabes Semarang.
"Pelaku ditangkap di tempat kejadian perkara (TKP). Waktu itu dia (tersangka) sedang bersama anaknya. Setelah anaknya bersama warga tersangka langsung ditangkap," kata Martoyo.
Menurutnya, saat datang ke rumah, pelaku dengan raut muka sedih menanyakan kondisi istrinya.
Namun, saat itu, korban telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Kariadi.
"Namun petugas telah mengintai pelaku dari belakang. Saat akan ditangkap, pelaku sedikit melakukan perlawanan. Namun, dapat diatasi oleh petugas," bebernya.
Penangkapan pelaku pembunuhan itu dibenarkan oleh Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar.
"Iya sudah tertangkap. Saat ini sedang di tempat kejadian perkara untuk melakukan rekontruksi awal," katanya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJateng.com/Rahdyan Trijoko Pamungkas, Kompas.com/Riska Farasonalia)