Dosen UBB Paparkan Terumbu Karang di Bangka Banyak Diselimuti Lumpur, Ini Penyebabnya
Terumbu karang di Bangka Belitung banyak yang diselimuti oleh lumpur. Begini penjelasannya menurut dosen UBB
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA- Dosen Manajemen Sumberdaya Perairan Universitas Bangka Belitung (UBB), Rizza Muftiadi mengatakan terumbu karang di Bangka Belitung banyak yang diselimuti oleh lumpur.
Keterangan tersebut dia sampaikan dalam Workshop Jurnalis Lingkungan Mongabay Indonesia, Selasa (25/1/2022) di Univesitas Bangka Belitung (UBB).
Data dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI) yang dirilis pada 2017, menunjukkan hanya 6,39 persen terumbu karang di Indonesia dalam kondisi sangat baik.
Baca juga: Terumbu Karang Raksasa Berbentuk Mawar Ditemukan di Tahiti
Kata Rizza masih berdasarkan data LIPI terumbu karang yang dalam kondisi baik sebesar 23,40 persen, kondisi cukup sebesar 35,06 persen dan kondisi buruk sebesar 35,15 persen. Hasil ini diambil dari 108 lokasi dan 1064 stasiun di seluruh perairan Indonesia.
Sementara di Bangka Belitung sendiri diakui Rizza banyak yang diselimuti lumpur.
Keindahan terumbu karang yang masih bisa dinikmati di Bangka sendiri, menurutnya tersisa di pulau-pulau kecil saja seperti pulau Ketawai, Pulau Leparpongok dan Selat Gelasa.
"Yang tersisa terumbu karang di Bangka sendiri selain pulau kecil untuk yang dekat kita itu masih bisa dinikmati ada di perairan pantai Tuing, sedikit di pantai Turun Aban, dan pantai Parai. Di sana masih tersisa terumbu karang yang masih baik bisa kita nikmati, dan rata-rata yang masih bagus itu di kawasan perairan Bangka Selatan perbatasan antara Bangka dan Belitung," sebut Rizza.
Menurutnya, perubahan kondisi lingkungan seperti perubahan suhu, salinitas perairan dan akumulasi partikel terlarut di perairan serta aktivitas perikanan tangkap (menggunakan bom, potasium dan jaring trawl) dan pertambangan laut mempengaruhi pertumbuhan karang dan mempercepat degradasi ekosistem terumbu karang.
Baca juga: Hanya Pakai Handuk, Wanita di Karanganyar Nyaris Dinodai Ayah Tiri, Selamat dengan Pura-pura Pingsan
"Potensi terumbu karang di Bangka Belitung, kondisi kesehatan karang di perairan Pulau Panjang adalah 46 persen dengan kondisi Sedang. Bentuk pertumbuhan karang tertinggi yang ditemukan pada titik pengamatan adalah Coral Massive (CM) 39% dan terendah adalah coral foliose (CF) 1 persen," sebutnya.
Rizza mengatakan, tercatat bahwa kondisi terumbu karang di Bangka Belitung pada tahun 2013 hingga 2018 termasuk dalam kategori Rusak hingga Baik yaitu di Timur 60 persen-72,25 pesen kondisi baik, Selatan 42,65 persen-58,5 persen kondisi rusak sedang- baik, Barat 40,95 persen kondisi Rusak, Utara 46 persen-65,1 persen kondisi rusak sedang-baik.
Kemudian untuk upaya penyelamatan dan tantangan konservasi terumbu karang disebutkan Rizza bukanlah hal yang mudah.
Baca juga: Program Rehabilitasi Terumbu Karang Ini Jadi Rumah Ternyaman Puluhan Spesies Ikan di Bontang
"Salah satu upaya konservasi yang dapat dilakukan yaitu kegiatan transplantasi karang, secara umum terumbu karang itu seperti hewan, transplantasi karang ini memiliki tujuan untuk memulihkan terumbu karang yang telah rusak, dengan memindahkan potongan karang hidup dari terumbu karang yang kondisinya masih baik ke lokasi terumbu karang yang telah rusak," sebutnya.
Ekosistem terumbu karang menurutnya adalah satu di antara sejumlah ekosistem khas yang terdapat di lingkungan perairan dangkal seperti paparan benua dan gugusan pulau-pulau di Perairan Tropis.
"Ekosistem ini memiliki produkrivitas organik yang sangat tinggi dan memiliki beraneka ragam biota yang hidup di dalamnya. Sebanding dengan hutan hujan tropis di terestrial, biasa disebut oase di padang pasir," katanya. (Andini Dwi Hasanah)
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Terumbu Karang di Bangka Banyak Diselimuti Lumpur, Tinggal Lokasi Ini yang Bisa Dinikmati
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.