Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Temuan Komnas HAM Terkait Kerangkeng di Rumah Bupati Langkat: Rehabilitasi Disertai Kekerasan

Komnas HAM menyebut lebih dari satu orang meninggal dunia akibat dugaan penganiayaan di kerangkeng milik Bupati Langkat

Editor: Erik S
zoom-in Temuan Komnas HAM Terkait Kerangkeng di Rumah Bupati Langkat: Rehabilitasi Disertai Kekerasan
tangkap layar kanal YouTube, Info Langkat
Terbit Rencana Peranginangin menjelaskan kerangkeng manusia yang disebut tempat pembinaan para pecandu narkoba ketika diwawancarai oleh kanal YouTube, Info Langkat pada 9 Maret 2021 lalu. 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyebut lebih dari satu orang meninggal dunia akibat dugaan penganiayaan di kerangkeng milik Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Peranginangin.

Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Choirul Anam menyebutkan, temuan itu dipastikan ada dan sudah dilaporkan.

Seperti diberitakan, Terbit Rencana saat ini berstatus tersangka dan ditahan KPK terkait kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa.

Dalam perkembangan pengusutan kasus ini, petugas menemukan kerangkeng (sel) berisi sejumlah napi kasus narkoba yang 'direhabilitasi' secara ilegal.

Dia menyebut meninggalnya para tahanan karena mendapat penganiayaan selama ditahan di kerangkeng milik Terbit Rencana Perangin-angin.

Mereka menyebut penganiayaan diduga dilakukan secara terstruktur dan sistematis.

Baca juga: Disebut Tempat Rehabilitasi, Kerangkeng Besi di Rumah Bupati Langkat akan Dicek Komnas HAM

Bahkan mereka juga menemukan alat bukti yang digunakan untuk menganiaya tahanan.

Berita Rekomendasi

"Cara merehabilitasi penuh dengan catatan kekerasan, kekerasan yang sampai hilangnya nyawa. Sehingga emang jika kalau ditanya yang meninggal berapa, pasti lebih dari satu," kata Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Choirul Anam, Sabtu (29/1/2022).

Choirul mengatakan Polda Sumut juga telah melakukan penyelidikan serupa dan menemukan adanya korban lain.

Sehingga diduga jumlah korban akan terus bertambah.

Hingga saat ini mereka masih terus melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi ataupun mantan tahanan yang ada.

Komnas HAM juga meminta polisi dan instansi terkait dapat melindungi saksi mereka guna keamanan.

Baca juga: Kunjungi Kerangkeng Milik Bupati Langkat, Komnas HAM: Karakternya Serupa dengan Tahanan

"Kami mohon beberapa yang memberikan kesaksian kepada kami untuk diberikan perlindungan hukum agar mereka memberikan kesaksian lancar," ucapnya.

Pernyataan LPSK

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas